SuaraSumut.id - Banjir menyebabkan 397 hektare lahan persawahan di Aceh mengalami puso atau gagal panen. Angka itu dari 1.986 hektare lahan yang terdampak pada Januari 2025.
Demikian dikatakan oleh Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Distanbun Aceh, Zulfadli.
"Saat ini memang sedang puncaknya pertanaman padi sehingga beberapa kabupaten terdampak puso karena curah hujan yang tinggi," katanya melansir Antara, Senin (3/2/2025).
Adapun sawah yang terdampak banjir hingga puso tersebut meliputi lahan pertanaman dan persemaian. Untuk pertanaman seluas 1.133 hektare, dan 376 hektare diantaranya mengalami puso. Sedangkan lahan persemaian yang terdampak banjir lebih sedikit yaitu 852 hektare, puso hanya 20 hektare.
"Kabupaten Aceh Besar menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan 505 hektare sawah terendam banjir, dan 336 hektare diantaranya mengalami puso," ujarnya.
Selain di Aceh Besar, persawahan yang terdampak lainnya juga tersebar di Kabupaten Pidie 286 hektare dan puso 30 hektare, kemudian Gayo Lues 20 hektare dengan puso tujuh hektare, terakhir Aceh Timur seluas 84 hektare, puso dua hektare.
Banjir juga merendam sawah di Aceh Utara 138 hektare, Aceh Tamiang 58 hektare, Pidie Jaya 29 hektare dan Bireuen 13 hektare.
Kondisi serupa juga terjadi pada lahan persemaian. Di Aceh Timur, dari 100 hektare persemaian yang terdampak, 17 hektare diantaranya mengalami puso.
Di Aceh Besar, 2,5 hektare dari 852 hektare lahan persemaian juga puso. Pidie mencatat satu hektare puso dari 208 hektare terdampak, sementara Aceh Utara mengalami dampak paling parah dengan 486 hektare lahan persemaian tergenang banjir.
"Di Bireuen juga terdampak 5,3 hektare, lalu Aceh Tamiang loma hektare, dan Pidie Jaya 0,5 hektare," jelasnya.
Pihaknya telah mengusulkan pemberian bantuan benih kepada petani di Aceh yang mengalami puso tersebut.
Usulan itu ditujukan untuk delapan kabupaten yang terdampak, yakni Aceh Timur, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, dan Pidie Jaya.
Berita Terkait
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pertamina Hadirkan Listrik Tenaga Surya, Terangi Tenda Pengungsi Aceh Tamiang
-
Hadir di Tengah Warga, Bank Mandiri Kembali Salurkan Bantuan Bencana di Tiga Titik Sumatera Utara
-
4 Sandal Gunung Pilihan untuk Mobilitas Harian
-
Parfum Wanita Semakin Wangi Saat Berkeringat, Solusi Tampil Percaya Diri Saat Aktif Seharian
-
Akses Jalan Putus, Petani Aceh Tengah Jalan Kaki Berjam-jam demi Jual Cabai