SuaraSumut.id - Jelang bulan Ramadan 2025, harga daging meugang di sejumlah pasar dadakan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami lonjakan hingga Rp 220 ribu per kilogram.
Melonjaknya harga daging akibat tingginya permintaan dan minim pasokan hewan kerbau dan sapi dari luar daerah.
Pedagang daging di Blangpidie, Saparuddin Ali mengatakan, awalnya harga daging untuk meugang dijual Rp 200 ribu per kilogram, namun meningkat menjadi Rp 220 ribu per kilogram.
"Tadi pagi harganya Rp 200 ribu, kemudian naik menjadi Rp 220 ribu. Harganya naik karena tingginya permintaan dan minimnya stok hewan ternak sapi dan kerbau. Selain itu, harga hewan ternak yang dibeli juga mahal," katanya, Kamis (27/2/2025).
Sejumlah pasar daging dadakan di Abdya, dalam rangka menyambut Ramadan tersebar di beberapa lokasi, mulai dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Susoh, pusat pasar kecamatan, hingga pinggir jalan nasional lintasan Meulaboh-Medan.
Tokoh masyarakat Abdya Elizar Lizam, mengungkapkan keprihatinannya terhadap mahalnya harga daging di hari meugang puasa di daerah tersebut.
"Para pedagang daging meugang mematok harga hingga Rp 220 ribu per kilogram, sementara di luar Abdya, harga daging berada di kisaran Rp170 ribu hingga Rp 180 ribu per kilogram," ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa mahalnya harga daging pada hari meugang karena ternak sapi dan kerbau didatangkan dari luar daerah.
"Katanya sapi dan kerbau didatangkan dari luar Abdya, timbul pertanyaan kita, apakah di daerah kita ini tidak ada lagi lahan untuk beternak? Atau kaum muda Abdya enggan menjadi petani peternak? Ini perlu kita pikirkan bersama," ungkapnya.
Dirinya berharap hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan masyarakat Abdya untuk mencari solusi dalam menekan harga daging, terutama menjelang hari-hari besar Islam seperti meugang menyambut datangnya Ramadan, meugang lebaran Idul Fitri, dan meugang lebaran Idul Adha.
Dengan memanfaatkan lahan yang ada dan mendorong generasi muda untuk terlibat dalam sektor peternakan. Diharapkan harga daging pada hari-hari besar Islam di Abdya dapat lebih terjangkau bagi masyarakat.
Berita Terkait
-
Dari Warung Gelap Jadi Regulasi Ketat: Mengapa Jakarta Melarang Konsumsi Anjing dan Kucing?
-
Pergub Sudah Berlaku, Pramono Anung Siap Tindak Tegas Pedagang Daging Kucing dan Anjing
-
Harga Cabai Rawit Merah Terus Melonjak, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Buntut Paksa Napi Muslim Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Resmi Dicopot!
-
Kapan Manusia Pertama Kali Makan Daging? Ini Fakta Ilmiah Terbarunya
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dirut Pegadaian Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumut
-
Telkomsel Pulihkan 21 Site di Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan Sosial
-
Jelang Natal, Asian Agri Adakan Pasar Murah Minyak Goreng di Labusel
-
Puncak HUT Ke-68, Dirut Pertamina Kawal Misi Kemanusiaan di Aceh
-
Anak Perempuan Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan Ternyata Masih SD, Motifnya?