SuaraSumut.id - Kebiasaan bermain gawai dengan waktu lama sambil menundukkan kepala hingga memutarkan badan untuk menghilangkan pegal dapat menyebabkan penyakit tulang belakang atau skoliosis.
Hal ini dikatakan oleh konsultan tulang belakang Eka Hospital BSD, Phedy, dikutip dari Antara, Jumat (28/2/20250.
"Banyak orang yang merasa pegal, lalu memutar badan dengan istilah kretek. Ketika itu dilakukan dengan kencang, ada sendi yang kemudian cedera dan ini bisa menyebabkan orang terkena penyakit tulang belakang atau skoliosis," kata Phedy.
Skoliosis merupakan kondisi kelainan bentuk tulang belakang yang menyebabkan tulang belakang melengkung ke samping.
Kelainan ini dapat terjadi pada berbagai usia, termasuk lansia. Skoliosis pada lansia biasanya dikenal sebagai skoliosis degeneratif.
Skoliosis degeneratif pada orang tua sering kali disertai dengan gangguan kesetimbangan tubuh, baik ke samping maupun ke belakang, sehingga tubuh penderita tampak miring ke samping dan bungkuk ke depan.
"Pada kasus yang berat, skoliosis degeneratif dapat disertai dengan pergeseran tulang belakang dan syaraf terjepit," ujarnya.
Penyebab skoliosis pada lansia umumnya terjadi karena faktor penuaan diskus dan sendi, osteoporosis, yakni tulang yang melemah.
"Artritis tulang belakang, yakni peradangan pada sendi tulang belakang, dedera atau trauma," ungkapnya.
Penanganan skoliosis pada lansia bertujuan untuk memperbaiki keseimbangan, mengurangi nyeri, memperbaiki mobilitas, dan mencegah progresivitas kelengkungan tulang belakang.
Ada beberapa metode pengobatan yang dapat diterapkan, meliputi terapi fisik dan latihan, seperti peregangan dan yoga, penguatan otot inti dan punggung dan keseimbangan untuk mengurangi risiko jatuh.
Penggunaan obat dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan serta untuk mengobati osteoporosis. Lalu, penggunaan penyangga (brace) diberikan bila terdapat nyeri hebat akut dan hanya boleh dipakai untuk jangka pendek.
"Operasi diindikasikan bila skoliosis yang dialami mencapai kelengkungan lebih dari 50 derajat. Bila terdapat gangguan kesetimbangan lebih dari 3 sentimeter, baik ke depan maupun ke samping yang tidak membaik dengan terapi fisik," jelasnya.
Ada juga beberapa langkah yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang belakang, yakni menjaga postur tubuh yang baik saat duduk, berdiri atau berjalan. Melakukan olahraga secara teratur untuk memperkuat otot punggung dan meningkatkan fleksibilitas.
Mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang. Menghindari kebiasaan buruk, seperti membungkuk saat duduk atau membawa beban berat secara berlebihan. Menghindari asap rokok dan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mendeteksi kelainan tulang sejak dini.
Berita Terkait
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
7 Cara Mengurangi Waktu Bermain Media Sosial Tanpa Terasa Menyiksa
-
Jangan Diabaikan, Ini 6 Langkah Penting untuk Menjaga Kesehatan Telinga
-
Teman Sintas, Ruang Aman Berbasis Komunitas untuk Mendampingi Penyintas
-
GoTo Bikin Terobosan: Driver Juara Gojek Kini Dapat BPJS Gratis
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional