Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 10 Maret 2025 | 12:31 WIB
Gubernur Sumut Bobby Nasution meninjau jembatan ambruk di Kabupaten Nias Barat. [dok Diskominfo Sumut]

Bobby Nasution meninjau jembatan yang membelah Sungai Noyo ini pada Sabtu 2 November 2024. Kala itu Bobby berjalan di atas jembatan yang dialasi papan dan balok itu.

Ellyunus menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa jembatan ambruk. Keberadaan jembatan itu disebut merupakan akses utama masyarakat.

"Jembatan merupakan akses utama menuju Nias Barat dan sangat penting bagi mobilitas masyarakat serta distribusi barang dan jasa. Putusnya jembatan ini menyebabkan gangguan signifikan, terutama dalam pengangkutan bahan kebutuhan pokok, akses pendidikan, serta pelayanan kesehatan," cetusnya.

Meski tidak ada korban jiwa, namun warga di 97 desa dari 105 desa yang ada di sana terdampak.

"Wilayah Nias Barat ini terdiri dari 8 kecamatan, 105 desa dengan jumlah penduduk 97.257 orang, dan dengan jembatan ini putus maka desa yang terganggu 97 desa berada di 7 kecamatan, artinya tinggal 8 desa yang tidak terganggu dengan jembatan Noyo," ucap Ellyunus.

Terdapat 2 jalan alternatif yang ada pasca jembatan ambruk. Namun menambah waktu tempuh 1,5 jam hingga 2 jam lebih.

"Setelah kami lalui, dari kondisi normal jalan ada sekitar 1,5 jam paling cepat kalau perjalanan kita kendaraan biasa, tapi yang bawa logistik lebih dari 2 jam pertambahan waktu dari kondisi normal," ungkapnya.

Dirinya mengusulkan jalan alternatif yang lebih dekat, namun masih butuh perbaikan sekitar 4 kilometer. Bobby pun merespons bakal mengecek opsi jalan alternatif itu terlebih dahulu.

Load More