SuaraSumut.id - Satu unit mobil Toyota Hiace dengan pelat nomor BD 7358 AC jatuh ke sungai di Desa Aek Nabara Tonga, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara (Sumut).
Mobil yang mengangkut lima orang penumpang itu jatuh ke dalam sungai pada Minggu 6 April 2025. Kejadian ini membuat tiga orang penumpang mengalami luka-luka. Selain itu, satu orang bayi dilaporkan hilang.
Insiden tersebut sontak menggegerkan warga sekitar yang kemudian melaporkannya kepada pihak berwajib. Pihak kepolisian yang mendapat informasi terjadinya kecelakaan saat Lebaran, kemudian turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Barumun Tengah AKP Elimawan Sitorus menyampaikan kecelakaan terjadi diduga atas kelalaian sopir mobil Toyota Hiace saat melintas di jalan menikung ke kiri arah Sibuhuan. Di mana terdapat dua jembatan yang ada di sebelah kanan dan sebelah kiri.
"Saat itu mobil masuk ke tengah-tengah jembatan dan terjatuh ke tepi sungai," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraSumut.id, Selasa (8/4/2025).
Akibatnya, kata AKP Elimawan, tiga orang penumpang mengalami luka ringan dan sudah dibawa berobat ke RSUD Gunungtua. Sedangkan seorang bayi yang dilaporkan hilang masih dalam pencarian.
"Anak dari saudara ibu Devi Pradita berumur 6 bulan masih ada di dalam mobil, kemudian dilakukan pencarian di dalam mobil dan sekitar lokasi kejadian, namun hingga saat ini belum berhasil ditemukan," ungkapnya.
Saat ini, pencarian bayi tersebut masih terus dilaksanakan melibatkan personel Polri, TNI, Basarnas Tapsel, BPBD Kabupaten Padanglawas dan masyarakat Desa Aek Nabara Tonga.
"Saat ini masih dilakukan pencarian," katanya.
Diketahui, sopir memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keselamatan mengemudi, baik untuk dirinya sendiri, penumpang, maupun pengguna jalan lainnya.
Fatalitas akibat kelalaian sopir di jalan raya merupakan masalah serius yang sering kali menyebabkan kerugian besar, baik dari segi nyawa maupun dampak sosial-ekonomi.
Kelalaian sopir di jalan raya bukan hanya masalah individu, tetapi juga cerminan budaya keselamatan di masyarakat.
Mengurangi fatalitas membutuhkan kerja sama antara sopir, pemerintah, dan seluruh pengguna jalan untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman.
Berikut beberapa alasan mengapa keselamatan mengemudi harus menjadi prioritas utama bagi sopir:
- Melindungi Nyawa
Berita Terkait
-
Gubernur Bobby Nasution Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Program Pemberdayaan PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
-
Rektor Unimal Puji Langkah Taktis Dasco Orkestrasi Bantuan untuk Aceh: Cegah Kemiskinan
-
Mulai 2026, Registrasi Kartu SIM Wajib Rekam Wajah, Warga Medan Soroti Teknis dan Keamanan Data
-
1.225 Orang di Sumut Tewas karena Kecelakaan Sepanjang 2025
-
5.737 Personel Gabungan Amankan Malam Tahun Baru di Sumut