Suhardiman
Minggu, 04 Mei 2025 | 16:48 WIB
Ilustrasi Polisi melakukan penembakan peringatan sebanyak tiga kali ke udara. [ChatGPT]

Rivalitas ini telah berlangsung selama puluhan tahun, bahkan sejak 40 tahun lalu, dan menjadi semacam "tradisi" konflik yang sulit dihentikan.

Selain itu, maraknya narkoba dan kondisi ekonomi yang sulit membuat warga mudah terprovokasi untuk ikut dalam kerusuhan. Belawan dikenal sebagai kawasan pesisir dengan dinamika sosial yang kompleks, termasuk persaingan antar kelompok pemuda.

Tawuran sering terjadi di lokasi tertentu seperti Jalan Stasiun, Jalan Selebes, atau Lorong Papan, yang menjadi titik rawan konflik.

Pada 2 Mei 2025, tawuran di Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, menyebabkan seorang remaja berinisial F (17) tewas. Polres Pelabuhan Belawan menangkap 7 pelaku, dengan motif dipicu oleh ejekan di media sosial antara dua kelompok remaja, yakni kelompok KRI dan Warbuji.

Polisi memberikan ultimatum kepada pelaku lain yang masih buron untuk menyerahkan diri dalam 2x24 jam

Secara keseluruhan, tawuran di Belawan adalah hasil dari kombinasi faktor sosial, budaya, ekonomi, dan kurangnya intervensi efektif.

Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan komprehensif, termasuk mediasi berkelanjutan, pendidikan masyarakat, pengawasan ketat terhadap pemuda, dan peningkatan ekonomi lokal agar warga tidak mudah terprovokasi.

Kontributor : M. Aribowo

Load More