SuaraSumut.id - Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan dinonaktifkan dari jabatannya usai menembak dua remaja saat membubarkan tawuran di jalan Tol Belmera, Kota Medan. Apalagi, salah seorang korban meninggal dunia.
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyampaikan AKBP Oloan Siahaan dinonaktifkan dari jabatannya setelah pihaknya mendapat arahan dari Mabes Polri.
"Sesuai arahan Mabes Polri, Kapolres Belawan dinonaktifkan selama satu bulan dalam rangka pemeriksaan," kata Whisnu, Selasa 6 Mei 2025.
Oloan Siahaan akan menjalani pemeriksaan kasus penembakan pelaku tawuran yang menyebabkan remaja berinisial MS (15) meninggal dan seorang remaja B (17) dirawat di rumah sakit.
Sebagai gantinya, Polda Sumut menunjuk Kabagwassidik Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Wahyudi Rahman sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan.
Whisnu menyampaikan pihaknya memberikan dukungan penuh kepada Kompolnas dan Itwasum Polri untuk menyelidiki kasus ini.
Kompolnas dan Itwasum Polri telah hadir di Polda Sumut untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kejadian tersebut.
"Kita mendukung komitmen Polri sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas atas kejadian penembakan yang menewaskan remaja saat aksi tawuran di Belawan," ujarnya.
Whisnu mengungkapkan, Polda Sumut sangat terbuka atas terjadinya peristiwa tertembaknya remaja di Belawan.
Oleh karena itu, Polri mempercayakan pihak Kompolnas dan Itwasum Polri untuk melakukan penyelidikan dan penelitian terkait penembakan terhadap remaja tersebut.
"Peristiwa yang terjadi di Belawan kemarin itu tidak yang kami tutup-tutupi. Polda Sumut sangat terbuka untuk situasi ini, biarkan sistem yang menyampaikan hasil penyelidikannya," katanya.
Ajak Semua Pihak Selesaikan Masalah Tawuran
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam mengatakan tawuran yang sering terjadi di wilayah Belawan menjadi masalah serius yang harus diselesaikan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa.
Peran serta semua pihak sangat dibutuhkan agar tidak terjadi konflik sosial yang berkepanjangan.
"Menyelesaikan (tawuran) ini nggak cukup polisi saja, harus bareng-bareng, khususnya pemprov, pemda, ormas, tokoh masyarakat. Bagaimana problem sosialnya, kita keroyok bareng-bareng," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Cegah Penjarahan Meluas, Polda Sumut Kerahkan Brimob di Minimarket hingga Gudang Bulog!
-
Korban Tewas Banjir-Longsor di Sumut Tembus 176 Jiwa, Ratusan Masih Hilang
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bikin Pedagang Ketakutan, Fakta di Balik Maraknya Tawuran di Kalimalang Jaktim Terbongkar!
-
46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan
-
5 Sepatu Lari Murah Berkualitas Mulai 300 Ribuan, Cocok untuk Pemula