SuaraSumut.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pelajar diduga menganiaya rekannya di Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 44 detik tersebut, terlihat pelajar menganiaya korban tanpa mengenakan baju dengan cara menendang dan menjambak. Terlihat korban hanya bisa pasrah menerima pukulan dari pelaku.
Kasat Reskrim Polres Aceh Timur Iptu Adi Wahyu Nurhidayat mengatakan, pihaknya telah mengetahui video tersebut.
Selain itu, pihaknya juga telah menerima laporan penganiayaan tersebut dan kini sedang dalam penyelidikan.
"Kami telah menerima laporan dari masyarakat. Dalam laporan tersebut, adanya tindakan penganiayaan dilakukan seorang pelajar dan korban merupakan kawan pelaku," kata Adi Wahyu.
Adi mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi pelaku. Sebelum terjadi penganiayaan, pelaku bersama sejumlah temannya mendatangi rumah korban.
"Kami mengimbau kepada pihak sekolah di wilayah hukum Polres Aceh Timur untuk selalu mengawasi anak didiknya. Para guru dan orang tua diharapkan bisa lebih memperhatikan anak-anak," jelasnya.
Adi juga mengingatkan pihak sekolah bertanggung jawab di lingkungan sekolah.
Serta untuk selalu mengawasi anak didik, walaupun penganiayaan tersebut terjadi di luar jam sekolah dan juga di luar lingkungan sekolah.
"Kami juga mengajak para orang tua untuk tidak ragu melaporkan kepada kami apabila anaknya menjadi korban penganiayaan maupun perundungan dan lainnya," kata Adi Wahyu.
Perkelahian antar pelajar adalah masalah serius dengan konsekuensi yang luas. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait isu ini:
Penyebab Umum
- Tekanan Teman Sebaya: Keinginan untuk diterima dan diakui oleh kelompok sebaya dapat mendorong pelajar untuk terlibat dalam perkelahian.
- Persaingan: Persaingan dalam berbagai aspek, seperti akademik, olahraga, atau popularitas, dapat memicu konflik.
- Provokasi: Ejekan, hinaan, atau intimidasi dapat memicu amarah dan berujung pada perkelahian.
- Salah Paham: Kesalahpahaman atau interpretasi yang keliru terhadap tindakan atau perkataan orang lain dapat memicu konflik.
- Pengaruh Media: Paparan terhadap kekerasan di media dapat menormalisasi perilaku agresif.
- Masalah Keluarga: Masalah di rumah, seperti kekerasan atau kurangnya perhatian, dapat membuat pelajar lebih rentan terhadap perilaku agresif.
- Kurangnya Kontrol Diri: Ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi dan menyelesaikan masalah secara damai dapat menyebabkan perkelahian.
Dampak Negatif
- Fisik: Cedera fisik, seperti luka memar, patah tulang, atau bahkan cedera serius yang memerlukan perawatan medis.
- Psikologis: Trauma emosional, kecemasan, depresi, rasa takut, dan penurunan kepercayaan diri.
- Akademik: Penurunan prestasi belajar, absensi, dan kesulitan berkonsentrasi.
- Sosial: Kerusakan hubungan dengan teman, keluarga, dan guru, serta isolasi sosial.
- Hukum: Pelajar yang terlibat dalam perkelahian dapat menghadapi konsekuensi hukum, seperti penahanan, denda, atau catatan kriminal.
- Reputasi: Merusak reputasi pribadi dan sekolah.
Pencegahan
- Program Anti-Bullying: Menerapkan program anti-bullying yang efektif di sekolah untuk mengatasi intimidasi dan kekerasan.
- Pendidikan Karakter: Mengajarkan nilai-nilai positif, seperti empati, toleransi, kerjasama, dan penyelesaian konflik secara damai.
- Mediasi: Menyediakan layanan mediasi untuk membantu pelajar menyelesaikan konflik secara konstruktif.
- Konseling: Menyediakan layanan konseling untuk membantu pelajar mengatasi masalah emosional dan perilaku.
- Keterlibatan Orang Tua: Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan pengawasan anak-anak mereka.
- Lingkungan Sekolah yang Aman: Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua pelajar.
- Pengawasan: Meningkatkan pengawasan di area-area yang rawan terjadinya perkelahian.
- Pelatihan Keterampilan Sosial: Memberikan pelatihan keterampilan sosial kepada pelajar untuk membantu mereka berkomunikasi secara efektif, mengelola emosi, dan menyelesaikan konflik secara damai.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
-
Cerita Belakang Layar Film Ozora, Anggy Umbara dan Ayah David Ozora Sahabat Lama Beda 'Mazhab' Metal
-
Anggy Umbara Ciptakan Bullycon di Film Ozora, Simbol Perlawanan Terhadap Kekuasaan
-
Karakter di Film Ozora sampai Terbawa ke Rumah, Chicco Jerikho Sering Menangis
-
Bukan Sekadar Tontonan, Chicco Jerikho Sebut Film Ozora sebagai Simbol Perlawanan
-
Pesan Film Ozora, Muzakki Ramdhan Ingatkan Segala Tindakan Ada Konsekuensi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Daftar Sneakers Lokal Indonesia untuk Gaya Harian dan Olahraga
-
Siap-siap! Ini Daftar Daerah Rawan Banjir dan Longsor di Sumut Sepanjang Desember
-
5 Tanaman Gantung Minimalis untuk Dekorasi Natal Hemat Tempat dan Tetap Estetis
-
Salat Saat Bencana, Bolehkah Menggunakan Pakaian Kotor atau Najis?
-
LPS Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumut