Suhardiman
Selasa, 03 Juni 2025 | 11:27 WIB
Ilustrasi - Sekolah 5 Hari dalam Sepekan untuk Pelajar di Sumut Dimulai Tahun Ajaran Baru Ini. [ChatGPT]

SuaraSumut.id - Pelaksanaan sekolah lima hari bagi SMA/SMK negeri maupun swasta di Sumatera Utara (Sumut),
bakal dilaksanakan mulai tahun ajaran baru 2025/2026.

"Sekolah lima hari kita berlakukan tahun ajaran baru ini," ucap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Alexander Sinulingga, melansir Antara, Selasa 3 Juni 2025.

Dirinya menyebut siswa yang sedang mengikuti Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025-2026 akan langsung merasakan program tersebut.

Rencana penerapan sekolah lima hari bagi proses belajar mengajar SMA/SMK di Sumut paling cepat direncanakan tahun ajaran 2026/2027.

"Artinya siswa/siswi nanti yang kita terima, sedang berproses di SPMB 2025. Ini langsung kita terapkan sekolah lima hari tahun ajaran baru ini, berarti tahun ajaran 2025/2026," ujarnya.

Alex mengatakan program sekolah lima hari diberlakukan untuk negeri maupun swasta di 33 kabupaten/kota se-Sumatera Utara.

Data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumut pada 2024 menyebutkan, jumlah murid SMA negeri dan swasta sebanyak 394.193 orang. Sedangkan murid SMK negeri dan swasta sebanyak 304.565 orang.

Proses belajar akan diliburkan pada hari Sabtu dan Minggu. Jam belajar bakal dipadatkan di hari Senin-Jumat, sehingga waktu pulang lebih lama.

"Yang tadinya jam belajar kita di SMA/SMK dari Senin sampai Sabtu. Jadi hari Sabtu memang kosong. Artinya Senin sampai Jumat akan ada penambahan jam sekolah, dan pulang sekolah pasti lebih lama dari biasanya," cetusnya.

Pihaknya akan melakukan kajian teknis secara detail. Sekolah lima hari ini nantinya bakal dituangkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub).

"Jadi, ini nanti akan dituangkan dalam bentuk Pergub (Peraturan Gubernur). Pergub sebagai sekolah lima hari ini," jelas Alex.

Ketua Bidang Organisasi Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Sumut Hasan Basri mendukung penerapan lima hari sekolah tingkat SMA maupun SMK sesegera mungkin.

"Sekolah lima hari itu, sebelumnya sudah pernah dilaksanakan di Kota Medan. Ada penambahan jam belajar dan memadatkan pelajaran, sehingga lebih terstruktur dan intensif," kata Hasan.

Menurutnya, bahwa Senin sampai Jumat anak-anak berada di sekolah. Sedangkan pada Sabtu anak-anak bisa mengembangkan dirinya lewat minat dan bakatnya.

Penerapan lima hari sekolah ini juga telah diatur Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

"Pengembangan diri itu bisa dilakukan bersama ayah, ibu, organisasi intra sekolah, bisa siapa saja yang membangun kemampuan dalam kecakapan hidup. Berinteraksi sosial bersama masyarakat," kata Hasan.

Sekolah lima hari adalah model penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah selama lima hari dalam seminggu, biasanya dari hari Senin hingga Jumat. Model ini memiliki beberapa karakteristik utama:

Durasi Belajar Lebih Panjang: Meskipun jumlah hari sekolah berkurang, jam belajar per hari biasanya lebih panjang dibandingkan sekolah enam hari. Hal ini bertujuan untuk tetap memenuhi target kurikulum.

Hari Libur Lebih Panjang: Dengan sekolah lima hari, siswa dan guru memiliki akhir pekan yang lebih panjang, yaitu Sabtu dan Minggu.

Fleksibilitas Kegiatan: Sekolah lima hari memberikan lebih banyak fleksibilitas untuk kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan diri, dan waktu bersama keluarga.

Potensi Manfaat Sekolah Lima Hari

Waktu Berkualitas Bersama Keluarga: Akhir pekan yang lebih panjang memberikan kesempatan bagi keluarga untuk menghabiskan waktu bersama, melakukan kegiatan rekreasi, atau berpartisipasi dalam kegiatan komunitas.

Efisiensi Energi dan Biaya: Sekolah lima hari berpotensi mengurangi biaya operasional sekolah seperti listrik, air, dan transportasi.

Pengembangan Diri: Siswa dan guru memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan minat dan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler, kursus, atau pelatihan.

Fokus Belajar: Dengan jam belajar yang lebih panjang, diharapkan siswa dapat lebih fokus dan mendalam dalam memahami materi pelajaran.

Peningkatan Kinerja: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekolah lima hari dapat meningkatkan kinerja akademik siswa.

Potensi Tantangan Sekolah Lima Hari

Adaptasi: Siswa dan guru perlu beradaptasi dengan jadwal belajar yang lebih panjang.

Kelelahan: Jam belajar yang panjang berpotensi menyebabkan kelelahan pada siswa dan guru.

Biaya Tambahan: Beberapa keluarga mungkin perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk penitipan anak atau kegiatan di luar sekolah pada hari Sabtu.

Infrastruktur: Sekolah mungkin perlu meningkatkan fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang lebih panjang.

Penyesuaian Kurikulum: Kurikulum perlu disesuaikan agar materi pelajaran dapat disampaikan secara efektif dalam lima hari.

Load More