Suhardiman
Selasa, 17 Juni 2025 | 17:06 WIB
Pesawat Saudi Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), usai mendapat ancaman bom, Selasa 17 Juni 2025. Para penumpang pesawat saat berada di ruang tunggu Bandara Kualanamu. [Suara.com]

Sebelumnya, GS Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Anak Agung Ngurah Pranajaya mengatakan, pilot memilih mendarat di Bandara Kualanamu karena merupakan bandara terdekat.

"Bandara terdekat saat Saudia SV-5726 melintas adalah Bandara Kualanamu. Pesawat tersebut kemudian melakukan pendaratan di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.44 WIB untuk menjalankan prosedur keamanan dan keselamatan," kata Agung Ngurah Pranajaya dalam keterangan tertulisnya.

Di saat bersamaan, kata Agung, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee).

Hal ini dilakukan untuk memastikan prosedur Airport Contingency Plan berjalan baik dan sesuai ketentuan.

"Fokus utama setiap saat adalah memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan juga pengguna jasa bandara," ujar Agung Ngurah Pranajaya.

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menjalankan prosedur kontingensi dalam penanganan ancaman keamanan dan keselamatan terhadap pesawat Saudi Airlines tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Selasa 17 Juni 2025.

Pesawat yang terbang dari Jeddah dengan tujuan Jakarta ini mendarat darurat karena diduga mendapat ancaman bom.

Informasi yang dihimpun, pesawat yang terbang dari Jeddah tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), Tangerang, menerima pesan mencurigakan diduga ancaman bom saat sudah mengudara. Ancaman diterima oleh pilot pesawat saat on air dari Bandara Jeddah.

"Benar pesawat Saudia  Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena adanya ancaman," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan kepada SuaraSumut.id.

Kombes Ferry Walintukan mengatakan adanya ancaman bom tersebut membuat pesawat mendarat darurat untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan di dalam pesawat.

"Saat ini sedang dilakukan upaya pengamanan," ucap Ferry.

Kombes Ferry Walintukan mengatakan bahwa seluruh penumpang pesawat telah dievakuasi ke ruang tunggu Internasional di Bandara KNIA. Petugas dari Jibom Brimob Polda Sumut juga turun ke lokasi untuk melakukan sterilisasi.

Informasi yang didapat, adanya pendaratan darurat ini juga membuat aktivitas di Bandara Kualanamu juga dihentikan untuk sementara waktu. Hal ini membuat sejumlah pesawat yang hendak landing terpaksa menunggu izin.

Load More