SuaraSumut.id - Sebuah video viral menampilkan aksi seorang pria membuat konten tutorial menghirup lem (ngelem) di depan markas Polda Sumut.
Dalam video yang dilihat Rabu 25 Juni 2025, pria tersebut tampak memasukkan cairan lem ke dalam sebuah plastik bening.
Tanpa ragu, ia kemudian menghirup zat berbahaya tersebut sambil tersenyum ke arah kamera. Ia mengaku membuat konten ngelem di depan kantor polisi tersebut atas permintaan seseorang. Prai itu menyebut itu hanyalah "tutorial cara memasukkan lem" serta dibuat untuk mencari ketenaran.
"Ini hanya video ecek-ecek, karena saya suka mencari ketenaran,” kata pria dalam video.
Sejurus kemudian, pria tersebut lalu menghirup lem dari kemasan plastik. Ia juga meminta orang yang memintanya membuat konten di depan kantor polisi untuk bertanggung jawab jika dirinya ditangkap.
"Kalau gua ketangkap, elu tanggung jawab ya,” ucapnya.
Usai menghirup lem di depan Polda Sumut, pria tersebut bersama temannya pergi meninggalkan lokasi kejadian dengan menaiki sepeda motor.
Polisi Pastikan Lokasi Kejadian di Depan Polda Sumut
Menanggapi viralnya video tersebut, pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara memberikan konfirmasi. Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon, membenarkan bahwa aksi tersebut terjadi di depan gerbang utama Polda Sumut.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pengecekan dan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.
"Masih dicek dan diselidiki," kata Siti saat dikonfirmasi SuaraSumut.id.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui identitas lengkap dari pelaku dan pihak yang disebut menyuruh membuat video tersebut.
Ngelem merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan menghirup uap lem atau bahan perekat yang mengandung zat kimia berbahaya dengan tujuan mendapatkan efek mabuk atau halusinasi.
Biasanya, orang yang ngelem menghirup uap lem dari plastik, kain, atau langsung dari kemasan lem.
Efek menghirup lem sangat berbahaya dan dapat menimbulkan dampak serius baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut penjelasan lengkapnya:
Efek Jangka Pendek
- Kemabukan dan pusing dalam hitungan detik, mirip efek alkohol.
- Gangguan koordinasi gerak, bicara cadel, dan penampilan teler
- Halusinasi dan berkhayal, sensasi melayang, euforia sesaat.
- Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.
- Mata merah berair, hidung berair atau mimisan.
- Perilaku gelisah, cemas, dan linglung.
- Bau napas kimia yang menyengat.
- Kesulitan bernapas dan risiko gagal napas akut jika zat kimia merusak paru-paru.
Efek Jangka Panjang
- Kerusakan otak permanen, termasuk kerusakan selubung mielin yang melindungi saraf otak, menyebabkan gangguan neurologis mirip multiple sclerosis.
- Penurunan fungsi kognitif seperti cepat pikun, gangguan belajar, dan depresi.
- Kerusakan organ dalam, seperti hati dan ginjal.
- Gangguan ritme jantung (aritmia) yang dapat berujung pada gagal jantung mendadak dan kematian.
- Kehilangan kemampuan mencium bau dan mendengar suara akibat kerusakan saraf.
- Mimisan dan sakit kepala kronis.
- Risiko kematian mendadak (Sudden Sniffing Death) akibat gangguan fungsi jantung.
Lem mengandung zat kimia berbahaya seperti toluena, naftalena, dan zat pelarut lain yang sangat beracun jika dihirup.
Zat LSD (Lysergic Acid Diethylamide) yang terkandung dalam beberapa jenis lem juga menyebabkan efek halusinasi dan candu.
Penggunaan lem sebagai bahan inhalan sering ditemukan di kalangan remaja dan anak jalanan karena mudah didapat dan murah, namun sangat merusak kesehatan dan berpotensi fatal.
Oleh karena itu, menghirup lem dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan pernapasan, gangguan jantung, dan kematian.
Efeknya bisa muncul cepat dan berbahaya, serta menimbulkan kecanduan yang sulit diatasi. Oleh karena itu, aktivitas ngelem sangat berisiko dan harus dihindari.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
3 Prompt Gemini AI untuk Buat Kartu Prakiraan Cuaca di Kotamu, Hasil 3D!
-
Cara Buat Spotify Wrapped 2025 di HP Android, Lengkap Bagikan via Instagram
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Viral Beras Untuk Korban Banjir di Sumatra Rusak Akibat Dilempar dari Helikopter, Ini Kata Mensos
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Daftar Sneakers Lokal Indonesia untuk Gaya Harian dan Olahraga
-
Siap-siap! Ini Daftar Daerah Rawan Banjir dan Longsor di Sumut Sepanjang Desember
-
5 Tanaman Gantung Minimalis untuk Dekorasi Natal Hemat Tempat dan Tetap Estetis
-
Salat Saat Bencana, Bolehkah Menggunakan Pakaian Kotor atau Najis?
-
LPS Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumut