SuaraSumut.id - Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Banda Aceh mendeportasi 5 warga Malaysia overstay yang terbukti melanggar izin tinggal di Indonesia.
Kepala Kantor Imigrasi Banda Aceh, Gindo Ginting, mengatakan kelima warga asing itu terpaksa dipulangkan setelah visa on arrival (VOA) mereka kedaluwarsa sejak 31 Juli 2025.
Mereka tidak segera meninggalkan Indonesia sehingga masuk dalam kategori pelanggaran izin tinggal.
“Pendeportasian kelima warga negara Malaysia tersebut melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, pada Rabu (20/8) sore, menggunakan penerbangan pesawat komersial,” ujar Gindo, Kamis (21/8/2025).
Adapun lima orang yang dideportasi tersebut masing-masing berinisial AM, IK, SA, MNA, dan ZMY. Mereka melanggar Pasal 78 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian yang mengatur sanksi terhadap warga negara asing overstay di Indonesia.
Gindo menjelaskan, pendeportasian diawasi langsung oleh tim Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) mulai dari ruang detensi imigrasi hingga keberangkatan di bandara.
“Selama proses pendeportasian, tim Imigrasi Banda Aceh berkoordinasi dengan petugas tempat pemeriksaan imigrasi untuk memastikan seluruh administrasi, termasuk penempelan cap keberangkatan, berjalan lancar,” tegasnya.
Ia menambahkan, seluruh rangkaian proses berlangsung aman, tertib, dan tanpa kendala berarti. Hal ini menunjukkan profesionalitas petugas imigrasi dalam menangani pelanggaran izin tinggal asing.
“Pendeportasian ini merupakan komitmen kami dalam mengawasi dan menegakkan hukum keimigrasian di wilayah kerja kami. Setiap warga negara asing yang melanggar ketentuan izin tinggal akan kami tindak sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Gindo.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Imigrasi, kasus deportasi WNA akibat overstay terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Imigrasi memperketat pengawasan terutama di daerah perbatasan dan pintu masuk internasional.
Selain pendeportasian, WNA yang melanggar aturan keimigrasian juga bisa dikenakan larangan masuk kembali dalam jangka waktu tertentu. Langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan negara dari potensi pelanggaran hukum dan penyalahgunaan izin tinggal.
Kantor Imigrasi mengimbau agar setiap warga asing yang berkunjung ke Indonesia mematuhi aturan, termasuk menghitung dengan cermat masa berlaku izin tinggal. Dengan begitu, tidak ada lagi kasus warga Malaysia overstay maupun WNA lainnya di masa mendatang. (Antara)
Berita Terkait
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!
-
Persiraja Banda Aceh Kembali Gagal Menang di Kandang, Pelatih Minta Maaf
-
Buka Kelas Seks Bertarif Ratusan Juta, WNA asal Amerika Serikat Dideportasi
-
Ribuan Pendomo hingga Aktivis Ditangkap, Warga Malaysia Geruduk Kedubes RI
-
Alasan UIN Ar Raniry Beri Penghargaan Tokoh Perdamaian Aceh ke Jusuf Kalla
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial