SuaraSumut.id - Bencana tanah longsor menelan korban jiwa di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (5/9/2025). Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang mengalami luka-luka akibat bencana yang terjadi di Kecamatan Aek Songsongan, Desa Marjanji, tepatnya di area Tambang Batu Padas Bedeng 7.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menegaskan peristiwa ini terjadi akibat aktivitas penambangan batu padas yang menyebabkan bukit runtuh secara tiba-tiba.
"Berkoordinasi dengan pemerintah setempat, melakukan asesmen ke lokasi terdampak serta melakukan penanganan di lokasi terdampak," ujarnya, Sabtu (6/9/2025).
Pusdalops Sumut mencatat, kondisi para korban kini telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
“Data yang kami sampaikan saat ini masih bersifat sementara,” kata Sri Wahyuni.
Pihak BPBD terus memantau lokasi longsor untuk mengantisipasi potensi kejadian susulan, mengingat cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera Utara.
Aktivitas penambangan batu padas di wilayah tersebut memang rawan menimbulkan bencana alam jika tidak mengikuti prosedur keselamatan.
Menurut data BMKG, wilayah Asahan tercatat mengalami curah hujan tinggi sepanjang bulan September, yang dapat mempercepat keruntuhan tanah di area tambang yang tidak stabil.
Masyarakat setempat diminta tetap waspada terhadap potensi tanah longsor susulan. Selain itu, pemerintah daerah melalui BPBD Sumut dan Pusdalops juga mengingatkan pemilik tambang untuk memastikan keamanan lingkungan kerja agar tragedi serupa tidak terulang.
Kejadian ini menambah catatan kelam bencana Sumut tahun ini, yang sebelumnya telah mencatat beberapa peristiwa longsor di Kabupaten Tapanuli Utara dan Karo akibat hujan deras.
Dengan koordinasi cepat antara pemerintah daerah dan BPBD, penanganan darurat bisa dilakukan lebih efektif, termasuk evakuasi dan pertolongan medis bagi korban luka-luka.
Tanah longsor akibat aktivitas tambang ini menjadi peringatan penting bagi seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat. Pemerintah berkomitmen meningkatkan pengawasan dan mitigasi bencana alam di wilayah rawan longsor untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak. (Antara)
Berita Terkait
-
UMP Aceh Berpotensi Tak Naik untuk 2026, Bakal Tambah Beban Masyarakat Pascabencana?
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Potret Dampak banjir bandang susulan di Maninjau
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih