SuaraSumut.id - Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin memengaruhi cara penggemar berinteraksi dengan idola mereka.
Jika dulu interaksi terbatas pada konser, fan meeting, atau photocard resmi, kini penggemar bisa merasakan pengalaman visual yang lebih personal.
Salah satu tren yang sedang populer di media sosial adalah foto polaroid bersama idol K-Pop menggunakan AI.
Dengan aplikasi seperti Gemini AI, penggemar dapat membuat gambar yang terlihat seolah-olah mereka berpose, berpelukan, atau bercanda bersama idola favoritnya.
Efek kamera instan dengan blur halus, kilatan cahaya, hingga latar belakang tirai putih sederhana membuat hasilnya tampak realistis.
Tren ini bukan sekadar edit foto biasa, tetapi telah menjadi bentuk baru ekspresi fandom digital.
Bagaimana Cara Membuat Foto Polaroid K-Pop dengan AI?
Membuat foto polaroid ala meet and greet ternyata cukup mudah. Yang diperlukan hanya:
- Foto idol K-Pop dengan kualitas HD, wajah jelas, dan menghadap kamera.
- Foto pribadi dengan ekspresi natural, pencahayaan bagus, dan tidak terpotong.
Langkah-langkah membuatnya:
- Buka aplikasi Gemini AI di ponsel atau komputer.
- Gunakan versi Gemini 2.5 Flash.
- Tekan ikon khusus di kolom prompt.
- Unggah foto idola dan foto pribadi.
- Masukkan prompt sesuai gaya yang diinginkan.
- Klik Generate, lalu unduh hasilnya.
- Bagikan di media sosial.
Inspirasi Prompt Polaroid ala Idol K-Pop
Penggemar biasanya memilih gaya yang populer dalam fan meeting atau konser. Berikut beberapa ide yang bisa dicoba:
Buat foto Polaroid bergaya natural. Subjek utama adalah saya (wajah jangan diubah) bersama seorang pria. Saya tersenyum ke arah kamera, pria di samping saya merangkul bahu dengan satu tangan dan tersenyum tipis. Latar belakang diganti menjadi tirai putih polos. Foto harus tampak seperti hasil jepretan nyata di ruangan gelap, dengan cahaya lampu kilat khas Polaroid dan sedikit efek blur. Tidak ada properti tambahan selain kami berdua.
Buat gambar bergaya Polaroid dari foto saya. Wajah tidak boleh diubah. Hasil harus terlihat seperti foto candid biasa, tanpa properti tambahan. Gunakan latar belakang tirai putih, tambahkan efek blur lembut serta kilatan lampu flash khas ruangan gelap. Seorang cowok berdiri di samping saya, merangkul bahu saya dengan satu tangan. Saya tersenyum ke arah kamera, sementara cowok menatap kamera dengan senyum tipis.
"Buatkan gambar bergaya polaroid dengan nuansa retro. Subjek utama adalah saya (perempuan) di depan, tersenyum menghadap kamera, wajah tetap asli tanpa perubahan. Latar belakang berupa tirai putih sederhana. Tambahkan efek blur lembut dan cahaya flash khas polaroid. Di belakang saya, ada seorang laki-laki dengan ekspresi bahagia, kedua jarinya membentuk finger heart."
Foto wanita adalah foto saya. Buat gambar polaroid dengan efek blur ringan dan flash khas kamera instan. Wajah cewek tetap asli. Latar belakang tirai putih polos. Cewek dan cowok saling menatap sambil tersenyum lepas, ekspresi hangat dan bersahabat, seolah candid manis dalam suasana santai.
Mengapa Tren Ini Cepat Populer?
Ada beberapa faktor yang membuat tren ini viral di kalangan fans K-Pop:
- Kedekatan Emosional
Penggemar merasa seolah-olah mereka benar-benar bertemu dan berpose dengan idolanya.
- Estetika Retro
Foto polaroid dengan cahaya flash dan tekstur khas membawa nuansa nostalgia yang disukai anak muda.
- Kemudahan Teknologi
Cukup dengan smartphone dan aplikasi AI, semua orang bisa mencoba.
- Konten Media Sosial
- Foto hasil AI ini sangat cocok dijadikan konten Instagram, TikTok, atau X (Twitter).
- Perspektif Etika dalam Tren AI Fandom
Meskipun menyenangkan, ada aspek etika yang perlu diperhatikan:
- Hiburan, bukan manipulasi: Foto polaroid AI sebaiknya dipandang sebagai fantasi kreatif, bukan kenyataan.
- Batas privasi idol: Jangan gunakan hasil edit untuk menyesatkan orang lain, apalagi membuat konten yang merugikan nama baik idol.
- Tanggung jawab berbagi: Saat membagikan di media sosial, beri keterangan bahwa gambar dibuat dengan AI.
Dengan kesadaran ini, tren tetap bisa menjadi sarana hiburan positif tanpa menimbulkan masalah hukum maupun moral.
Berita Terkait
-
3 Prompt Gemini AI untuk Buat Kartu Prakiraan Cuaca di Kotamu, Hasil 3D!
-
Business Hack Terbaik 2025: Riset Pasar dan Strategi Cuma Modal Galaxy Z Fold7 dan Gemini AI
-
Resmi! CORTIS Umumkan Nama Fandom "COER" Sebagai Lambang Kekuatan Penggemar
-
Kejutan di COP30: Delegasi Negara Bahas Pengaruh Fandom K-Pop dalam Diplomasi Iklim
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Sinematik Suasana Hujan, Hasil Keren Tinggal Copas
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial