SuaraSumut.id - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Banda Aceh bersama Satuan Karya (SAKA) Pramuka POM Aceh menemukan dugaan adanya bahan berbahaya pada sejumlah pangan yang dijual di warung kopi wilayah Kota Banda Aceh.
Temuan mengejutkan ini menjadi sorotan utama dalam program inovatif mereka, Sanger Ureung Aceh, yang bertujuan mengawasi langsung keamanan pangan di tempat-tempat populer masyarakat.
Dalam sebuah operasi pengawasan, petugas mendapati sampel kerupuk tempe dan mi Aceh yang patut dicurigai mengandung zat berbahaya.
"Dalam pelaksanaan pemeriksaan, petugas menemukan sampel kerupuk tempe dan mi Aceh yang diduga mengandung bahan berbahaya di salah satu warung kopi," ujar Rosihan Maulana Arby, Penanggung Jawab Kegiatan Sanger Ureung Aceh, Jumat (19/9/2025).
Menurut Rosihan, untuk memastikan kebenaran hasil temuan tersebut, sampel-sampel tersebut langsung dibawa ke laboratorium BPOM untuk dilakukan uji konfirmasi.
Hasil uji ini sangat penting untuk memberikan kepastian kepada masyarakat terkait keamanan pangan yang mereka konsumsi sehari-hari.
Program Sanger Ureung Aceh menargetkan lima warung kopi yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Pengawasan ini mencakup tiga langkah utama, yaitu uji sederhana, pemantauan lapangan, dan edukasi langsung kepada pemilik warung mengenai pentingnya menyajikan pangan sehat.
Selain itu, BPOM juga menyediakan “pojok konsultasi” sebagai ruang informasi seputar obat, makanan, hingga registrasi produk. Pojok ini sangat membantu pelaku usaha dan masyarakat untuk mendapatkan informasi terpercaya.
Pendekatan kolaboratif ini tidak hanya berfokus pada penemuan pelanggaran, tetapi juga pada edukasi dan apresiasi.
Warung kopi yang dinyatakan memenuhi standar keamanan pangan diberikan stiker khusus sebagai tanda komitmen menjaga pangan yang aman dan terpercaya.
Kegiatan seperti Sanger Ureung Aceh sangat relevan mengingat maraknya isu pangan berbahaya yang beredar di masyarakat. Data terbaru menunjukkan bahwa kasus keracunan makanan akibat zat berbahaya masih sering terjadi, terutama pada jajanan yang mudah diakses.
"Warung kopi bukan hanya tempat berkumpul, tetapi juga ruang edukasi untuk menciptakan lingkungan pangan yang sehat dan aman," kata Rosihan.
Ia berharap, inovasi ini bisa meningkatkan kesadaran pelaku usaha, sehingga produk yang disajikan kepada konsumen benar-benar aman dan terjamin mutunya.
"BPOM berkomitmen untuk memperluas pelaksanaan Sanger Ureung Aceh ke lebih banyak titik, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan pangan di Aceh," tutup Rosihan Maulana Arby. (Antara)
Berita Terkait
-
Natal di Serambi Mekkah, Kala Cahaya Solidaritas Lebih Terang dari Gemerlap Lampu
-
5 Sabun Penghilang Bekas Luka Menghitam Paling Ampuh, Sudah Terdaftar BPOM
-
BPOM Ingatkan Risiko Pangan Bermasalah, Ini Tips Aman Memilih Hampers Natal
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Dari Innisfree hingga COSRX: Panduan Memilih Skincare Korea Halal BPOM
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih