Suhardiman
Kamis, 09 Oktober 2025 | 10:10 WIB
Isu perselingkuhan ibu Persit, Hilda Priscillya viral. (Ist)
Baca 10 detik
  • Video 8 menit soal Hilda Pricillya dan Pratu Risal H viral di media sosial.
  • Belum ada bukti resmi tentang keberadaan video itu.
  • Tautan beredar berisiko phishing dan malware.

- Phishing: Upaya mencuri informasi pribadi seperti username, password, dan PIN perbankan.

- Malware: Perangkat lunak berbahaya yang dapat menginfeksi sistem, memungkinkan pelaku mengontrol perangkat dari jarak jauh.

- Social engineering: Teknik manipulasi psikologis agar korban memberikan akses ke data sensitif.

- Finansial fraud: Beberapa situs palsu meminta verifikasi kartu kredit atau dompet digital, yang berujung pada pencurian saldo.

Kasus "video Hilda Pricillya" hanyalah salah satu contoh bagaimana isu viral dan gosip selebritas dapat menjadi pintu masuk kejahatan dunia maya.

Mengapa Publik Mudah Terkecoh oleh Isu Viral

Ada alasan psikologis di balik cepatnya penyebaran konten semacam ini. Rasa penasaran, dorongan ingin tahu "kebenaran", serta efek fear of missing out (FOMO) membuat banyak orang terburu-buru membuka tautan tanpa memeriksa kebenarannya.

Selain itu, narasi yang melibatkan figur publik, apalagi dengan bumbu skandal, selalu menarik perhatian. Namun, di era digital yang penuh manipulasi visual dan deepfake, video atau foto bukan lagi bukti yang mutlak benar.

Kita harus ingat, setiap klik yang sembrono bisa berdampak serius, bukan hanya pada reputasi seseorang, tapi juga pada keamanan digital pengguna itu sendiri.

Cara Mengenali Link Palsu atau Konten Berbahaya

Sebelum mengklik link yang viral, perhatikan hal-hal berikut:

- Periksa URL dengan teliti. Situs resmi biasanya memiliki domain yang jelas (.com, .id, .org) dan bukan hasil kombinasi aneh huruf serta angka.

- Hindari mengunduh file dari sumber tidak dikenal. File “video” sering disamarkan dalam format zip atau exe.

- Gunakan antivirus dan VPN. Tools ini membantu melindungi perangkat dari ancaman siber.

- Cari konfirmasi dari media kredibel. Jika tidak ada pemberitaan resmi, besar kemungkinan isu tersebut hanyalah rumor.

Load More