Suhardiman
Senin, 27 Oktober 2025 | 10:54 WIB
Ilustrasi Kuliner. [ChatGPT]
Baca 10 detik
  • Medan memiliki pasar kuliner yang kaya budaya dan sangat kompetitif.
  • Keberhasilan bisnis kuliner bergantung pada konsep unik, lokasi strategis, dan pengelolaan yang rapi.
  • Inovasi, pemasaran digital, dan konsistensi kualitas menjadi kunci agar usaha kuliner bertahan lama.

SuaraSumut.id - Bagi kamu yang ingin terjun ke dunia bisnis, memulai bisnis kuliner di Medan bisa jadi pilihan, asal dilakukan dengan strategi yang tepat.

Kota Medan dikenal sebagai "surga kuliner" di Sumatera Utara, dengan keragaman rasa dan budaya yang kuat. Namun, jangan kira otomatis sukses, karena persaingan cukup ketat dan tren kuliner terus berubah.

Berikut tips memulai bisnis kuliner di Medan yang tahan lama:

1. Kenali Karakteristik Pasar Kuliner di Medan

Sebelum membuka usaha, pahami dulu bagaimana karakter kuliner Medan:

- Cita rasa yang kuat, kaya rempah dan bercampur budaya Melayu-Batak-Tionghoa.

- Konsumen yang tetap mencari harga terjangkau sekaligus rasa yang berasa.

- Tren anak muda yang ingin tempat nongkrong instagramable, makanan kekinian, dan konsep yang unik.

- Lingkungan yang kompetitif. Banyak usaha kuliner baru bermunculan, sehingga inovasi dan diferensiasi menjadi kunci.

Dengan memahami pasar lokal ini, kamu bisa menyusun konsep yang pas untuk segmen targe, misalnya mahasiswa, pekerja muda, atau keluarga muda.

2. Tentukan Konsep & Menu

Konsep dan menu kamu harus punya karakter dan keunggulan. Berikut beberapa poin penting:

- Pilih niche yang tepat: Bisa makanan berat, camilan, minuman kekinian, atau kombinasi.

- Inovasi tetap jalan: Walau mempertahankan cita rasa lokal, buatlah variasi yang fresh untuk menarik generasi muda.

- Bangun brand dengan identitas kuat: Nama dan logo yang mudah diingat, storytelling di balik usaha, akan membantu pembeda.

- Pengemasan & tampilan produk: Bukan hanya rasa, visual dan kemasan menjadi faktor penting terutama untuk jangkauan online.

3. Riset Lokasi dan Target Segmentasi dengan Jeli

Lokasi sangat krusial dalam bisnis kuliner:

- Jika kamu sasar mahasiswa atau anak muda, pilih area dekat kampus, pusat keramaian, atau mall.

- Untuk keluarga atau segmen yang lebih luas, area perumahan, jalan akses utama, atau pusat oleh-oleh bisa jadi pilihan.

- Analisis juga kompetitor di sekitar lokasi supaya kamu tahu celah yang bisa dieksploitasi (misalnya jenis menu yang belum banyak di area itu).

- Pastikan juga biaya sewa dan operasional sesuai dengan proyeksi modal dan pendapatan.

4. Pengelolaan Operasional & Keuangan yang Kuat

Usaha kuliner yang bertahan adalah yang operasionalnya rapi:

- Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Buat pencatatan rutin: Modal, bahan baku, overhead, pendapatan.

- Gunakan sistem operasional yang efisien, termasuk kemitraan dengan layanan pesan-antar online agar jangkauan lebih luas.

- Jaga kualitas bahan baku dan konsistensi rasa—hal kecil seperti ini bisa membangun loyalitas pelanggan.

- Siapkan margin keuntungan yang realistis, jangan terlalu mengejar diskon besar tapi operasional boncos.

5. Pemasaran Digital & Engagement

Karena targetmu termasuk generasi milenial dan anak muda, pemasaran harus relevan:

- Aktif di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Buat konten menarik, behind-the-scenes, video pembuatan makanan, review pelanggan.

- Manfaatkan layanan pesan-antar dan marketplace kuliner agar lebih banyak orang bisa coba produkmu tanpa datang langsung.

- Ciptakan pengalaman yang bisa dishare: Spot instagramable di outlet, kemasan unik, nama menu yang catchy.

- Ajak pelanggan ikut serta: Review dan tag us, sehingga promosi dilakukan oleh pelanggan sendiri.

6. Fokus Jangka Panjang

Untuk bisnis kuliner agar tidak “mati” dalam beberapa tahun, kamu butuh mindset jangka panjang:

- Pantau tren kuliner lokal dan global: Jangan takut bereksperimen dengan flavor baru, tetapi tetap relevan dengan pasar Medan.

- Jadikan feedback pelanggan sebagai sumber ide inovasi: Apa yang mereka suka, kurang suka, minta tambahan.

- Pertimbangkan pengembangan: dari food-truck ke outlet tetap, atau dari satu cabang ke beberapa lokasi/kemitraan.

Contoh: usaha di Medan yang mulai kecil kemudian franchise atau kemitraan.

- Selalu evaluasi performa: Apa yang berjalan bagus, apa yang harus diperbaiki.

Tantangan dan Cara Menghadapinya

Bisnis kuliner di Medan memiliki tantangan tersendiri, antara lain:

- Persaingan sangat ketat karena banyak pelaku usaha kuliner.

- Perubahan selera anak muda yang cepat jika tidak adaptif bisa tertinggal.

- Biaya operasional: dari bahan baku, sewa, hingga pemasaran online.

- Distribusi dan logistik jika ingin menjangkau wilayah luas atau online.

Cara menghadapinya:

- Temukan unique selling proposition (USP) yang jelas agar pembeda dari banyak usaha lain.

- Bersikap fleksibel dan cepat dalam perubahan, tapi tetap konsisten dalam kualitas.

- Gunakan kolaborasi atau kemitraan (misalnya dengan influencer, komunitas, platform) untuk memperluas jangkauan.

Load More