Suhardiman
Senin, 08 Desember 2025 | 11:48 WIB
Petani menata tumpukan padi di sawah akibat terendam banjir di Kabupaten Aceh Timur, Minggu (7/12/2025). [ANTARA/Hayaturrahmah]
Baca 10 detik
  • Banjir merendam 11.010 hektare sawah di 24 kecamatan Aceh Timur, mengakibatkan kerugian sekitar Rp88 miliar.
  • Dampak terluas terjadi di Kecamatan Peureulak Barat (2.600 hektare), dengan mayoritas padi berada fase siap panen.
  • Pemerintah daerah Aceh Timur akan menyalurkan bantuan benih dan pupuk gratis sebagai langkah pemulihan petani.

SuaraSumut.id - Seluas 11.010 hektare sawah yang tersebar di 24 kecamatan di Kabupaten Aceh Timur terendam banjir. Kerugian akibat banjir tersebut mencapai Rp 88 miliar. Demikian dikatakan oleh Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur Erwin Atlizar.

"Seluas 11.010 hektare sawah terendam banjir. Mayoritas tanaman padi yang terdampak berada pada fase produktif hingga siap panen, sehingga kerugian petani dipastikan cukup besar," katanya, melansir Antara, Senin 8 November 2025.

Erwin Atlizar menyebutkan kerugian mencapai Rp88 miliar tersebut merupakan akumulasi dari potensi gagal panen, kerusakan tanaman padi, serta terhentinya aktivitas pertanian masyarakat akibat sawah terendam banjir selama beberapa hari lalu.

Sedangkan kecamatan dengan dampak terluas di antaranya Peureulak Barat mencapai 2.600 hektare, Kecamatan Peureulak mencapai 1.405 hektare, Kecamatan Darul Falah seluas 1.063 hektare.

Kecamatan Darul Aman dengan luas mencapai 850 hektare dan Kecamatan Julok seluas 785 hektare. Kecamatan Idi Tunong mencapai 520 hektare, Kecamatan Banda Alam dengan luas 476 hektare,

Kecamatan Pante Bidari seluas 467 hektare, Kecamatan Idi Rayeuk mencapai 439 hektare, Kecamatan Indra Makmur dengan luas 187 hektare, Kecamatan Sungai Raya seluas 306 hektare,

Kecamatan Serba Jadi seluas 326 hektare, Kecamatan Birem Bayeun seluas 285 hektare, Kecamatan Simpang Ulim seluas 52 hektare, Kecamatan Madat dengan luas mencapai 22 hektare.

Kecamatan Peudawa dengan luas mencapai 146 hektare, Kecamatan Rantau Selamat seluas 146 hektare, Kecamatan Simpang Jernih seluas 85 hektare, dan Kecamatan Peureulak Timur dengan luas 225 hektare.

"Sedangkan di beberapa kecamatan lainnya seperti Peunaron dan Idi Timur masih dalam tahap pendataan," ujar Erwin Atlizar.

Sebagai langkah pemulihan, kata dia, Pemkab Aceh Timur akan menyalurkan bantuan pertanian secara gratis kepada para petani terdampak, berupa benih padi, pupuk, serta sarana produksi pertanian lainnya.

Pemerintah daerah juga akan mengusulkan bantuan tambahan ke pemerintah pusat guna mempercepat pemulihan sektor pertanian pasca banjir.

Selain merendam ribuan hektare sawah, banjir juga menyebabkan rusaknya sejumlah jaringan irigasi, tanggul persawahan, serta akses jalan produksi yang biasa digunakan petani untuk mengangkut hasil panen.

Akibat kondisi tersebut, aktivitas pertanian lumpuh total di beberapa wilayah selama banjir berlangsung. Banyak petani terpaksa menunda masa tanam ulang karena lahan masih tertutup lumpur dan belum memungkinkan untuk diolah kembali.

Load More