Detik-detik Anak SD Beri Pertanyaan Menohok ke Sri Mulyani, Cerdas!

Seorang siswa bernama Kaisar Khais Muqodam dari SD Berkarakter Al-Biruni, bertanya kepada Sri Mulyani dengan pertanyaan yang membuat Sri Mulyani tersenyum tipis.

Farah Nabilla | Mohammad Fadil Djailani
Senin, 30 November 2020 | 13:22 WIB
Detik-detik Anak SD Beri Pertanyaan Menohok ke Sri Mulyani, Cerdas!
Menteri Keuangan Sri Mulyani

SuaraSumut.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat pertanyaan dari anak SD. Pertanyaan serius itu cukup membuat Sri Mulyani tersenyum tipis.

Ia ditanya soal pengelolaan uang negara yang tak disangka terpikirkan oleh seorang anak SD.

Di tengah pandemi Covid-19, Kemenkeu Mengajar tetap dilaksanakan. Pada Kemenkeu Mengajar 5, seluruh rangkaian kegiatan baik dari hari Briefing, Hari Mengajar dan juga Hari Refleksi dilaksanakan secara daring (online).

Pada pelaksanaan Kemenkeu Mengajar yang dilaksanakan Senin (30/11/2020) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkesempatan menjadi pengajar ratusan anak-anak siswa dan siswi mulai dari jenjang SD sampai SMA.

Baca Juga:Viral Debt Collector Corat-coret Rumah Warga, Publik: Nagih Utang Zaman Now

Ketika sesi tanya jawab seorang siswa bernama Kaisar Khais Muqodam dari SD Berkarakter Al-Biruni, bertanya kepada Sri Mulyani dengan pertanyaan yang membuat Sri Mulyani tersenyum tipis.

"Saya ingin bertanya kepada Bu Menteri, bagaimana caranya mengatur keuangan negara dan jika negara kekurang uang apa yang akan dilakukan negara," tanya Kaisar.

Atas pertanyaan itu, Sri Mulyani pun menjelaskan kepada Kaisar.

"Bagaimana caranya kalau negara kita kekurang uang, tentunya kita cari pembiayaan atau bahasa kerennya utang. Pembiayaan itu bahasa APBN," kata Sri Mulyani menjelaskan.

Tak sampai disitu, Sri Mulyani mengatakan hampir seluruh negara di dunia ini memiliki utang baik negara maju maupun negara miskin.

Baca Juga:Sebulan Utang Pemerintah Naik Rp 120,3 T, Posisi Sekarang Rp Rp 5.877,17 T

"Kalau kalian pernah dengar Singapura, Malaysia, atau Jepang ataupun Korea dan mengatakan mereka lebih kaya dari pada kita, tetap saja mereka punya utang," katanya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun menambahkan bahwa yang terpenting dari utang adalah soal pengelolaannya, jangan sampai utang tersebut justru menimbulkan krisis bagi sektor keuangan.

"Jadi yang terpenting adalah pengelolaan utang, kita cari utang yang terbaik dan agar tak menjadi krisis keuangan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini