Menko Luhut Sebut China Terus Berinvestasi di Kawasan Danau Toba

Luhut tidak merinci besaran investasi yang sudah ditanam dan akan ditambah pengusaha China.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 18 Desember 2020 | 14:11 WIB
Menko Luhut Sebut China Terus Berinvestasi di Kawasan Danau Toba
Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) dan Dubes RRT untuk Indonesia Xiao Qian (kanan) berbincang- bincang usai acara Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destination di Kaldera Toba, Jumat. (Evalisa Siregar)

SuaraSumut.id - Menko Bidang Kemaritimian Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, investor khususnya dari China dan sejumlah negara asing lainnya masih akan terus berinvestasi di kawasan Danau Toba, Sumut.

"Investor China misalnya sudah berinvestasi di beberapa proyek dan masih akan menanamkan modalnya di kawasan Danau Toba, " kata Luhut, dilansir dari Antara, Jumat (18/12/2020).

Luhut tidak merinci besaran investasi yang sudah ditanam dan akan ditambah pengusaha China.

Namun, Luhut mengaku nilainya akan cukup besar karena selain di infrastruktur juga akan ada investasi hotel di kawasan Danau Toba.

Baca Juga:Penumpang Ditahan di Bandara Gegara Dikira Bawa Sabu, Endingnya Tak Terduga

Sebelumnya, Luhut pernah menyebut China berencana investasi di Danau Toba hingga 10 miliar dolar AS.

Menurut Luhut, investasi RRT dan negara lainnya itu merupakan kerja keras pemerintah yang terus berupaya menggerakkan perekonomian termasuk di tengah pandemi COVID-19.

Di tengah upaya penanganan pandemi Covid-19, kata Luhut, pemerintah juga fokus pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Salah satu sektor program PEN adalah di sektor andalan Indonesia yakni pariwisata.

Pemerintah mengembangkan destinasi wisata yang memprioritaskan ke lima daerah utama yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.

"Harapannya selain investasi terus bertambah, wisman (wisatawan mancanegara) dari China juga meningkat khususnya usai pandemi COVID-19," katanya.

Baca Juga:Aksi Tolak Perbudakan Modern ABK Asal Indonesia

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku, pandemi Covid-19 memberikan dampak ekonomi yang sistemik, masif, dan terstruktur di seluruh dunia.

Perubahan gaya hidup, katanya, mendorong pemerintah serta dunia usaha untuk melakukan evaluasi serta penyesuaian kebijakan-kebijakan baru, yang tentunya harus dilakukan secara cepat.

BKPM sendiri, melakukan pendekatan-pendekatan di luar kebiasaan. Tidak hanya untuk menangkap peluang investasi baru dari relokasi usaha, namun juga dalam penyelesaian persoalan investasi yang mangkrak.

Data menunjukkan, sudah 74,8 persen dari target investasi tahun 2020 yang sebesar Rp817,2 triliun terpenuhi dan sisanya optimistis terealisasi hingga akhir tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini