SuaraSumut.id - Kegaduhan terjadi di lokasi rumah tempat suami bakar istri di Jalan pasar VII, Gang Rambutan, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/2/2021).
Hal itu terjadi saat abang ipar korban Agus Hendra (40) dan istrinya Yuliana (35) yang notabene pemilik rumah mendengar kabar adanya warga yang tidak senang dengan keberadaan dan penghuni rumah.
Mendengar kabar tersebut membuat Agus Hendra naik darah. Ia keluar dari rumahnya dan berteriak kepada sejumlah orang yang tidak terima dengan keberadaan keluarganya.
"Siapa yang tak senang sama kami, keluar kalian, kalau ngak sor keluar kalian," kesalnya.
Baca Juga:Dijodohkan dengan Anak Syekh Ali Jaber, Wirda Mansur Bilang Begini
Mendengar teriakan Agus, warga lain semakin ramai berkerumun di depan rumahnya. Namun demikian, tidak ada warga yang berani melawan.
"Kelen cari laki-laki yang mau main (berkelahi) samaku, udah mau aja ini. Kelen pikir Nanda (pelaku pembakaran) aja yang bisa nekat, aku juga bisa," ujarnya.
Sang istri Yuliana juga terus menangis sesenggukan.
"Apa salah kami, kok bisa kami mau diusir dari sini. Aku lahir disini, ari-ari (tali pusat) ku ditanam disini," tangisnya.
Keresahan warga bukan sekedar desas desus. Pasalnya, rumah itu disebut-sebut sering dijadikan untuk berjudi dan mengkonsumsi narkoba.
Baca Juga:Terbebas dari Messi, Luis Suarez Nikmati Peran Algojo di Atletico Madrid
"Kami ngak mau anak kami kenak sabu," kata salah seorang emak-emak di lokasi.
"Ngak di rumah aku, kok baru sekarang kelen resah. Di depan itu ada juga orang main judi, itu kelen datangi," kata Agus Hendra.
Keributan mereda setelah petugas Babinsa bersama dengan pihak desa datang untuk memenangkan. Tak lama Agus dan istrinya masuk ke dalam rumah. Sementara warga lain bersorak riuh.
Korban Sebulan Terakhir Tinggal di Rumah
Kakak Ipar korban, Yuliana (35) mengatakan, korban sudah sebulan terakhir tinggal di rumahnya. Mereka juga sering bertengkar.
"Adik ipar sudah tinggal selama sebulan, karena dekat dengan kerjaan di Walet, jadi numpang tidur di sini," katanya.
Yuliana mengatakan, peristiwa berawal saat korban dan pelaku berjumpa di pinggiran rel kereta api tak jauh dari rumahnya, pada Sabtu (30/1/2021) malam. Saat bertemu, mereka terlibat pertengkaran. Korban kemudian kembali ke rumah.
"Dia (korban) cerita dimarahi sama suaminya," kata Yuliana.
Pada Minggu (31/1/2021), pelaku datang ke rumah sambil membawa bensin dan seorang perempuan diduga selingkuhannya berinisial A (14).
"Tak lama datanglah bawa bensin, manggil si Rani, ditunjangnya pintu. Terus bilang ke istrinya, Ran, kau gak mau pulang?," ujarnya.
Keduanya lalu terlibat cekcok mulut. Bahkan, pelaku menuduh jika istrinya selingkuh dengan abang pelaku.
"Bagus kali kau ya ada bermain sama abang satu darahku," katanya.
Pelaku kemudian menjambak korban dan menyeretnya dari kamar tidur ke ruang tamu. Pihak keluarga sempat melerai, tapi pelaku dengan kemudian menyiramkan bensin ke sekujur tubuhnya.
"Kubakar ini kata si Nanda, sambil menghidupkan mancis dan membakar korban, menyambarlah apinya," ungkapnya.
Melihat korban menggelupur terbakar, Yuliana dan suaminya berupaya memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.
"Kami sibuk matikan api," imbuhnya.
Pelaku dan korban diketahui menikah selama kurang lebih empat tahun. Namun, belum dikarunia anak.
Sementara itu, warga sempat mengamankan pelaku tapi akhirnya bisa lolos sebelum akhirnya dibekuk polisi. Warga pun mengutuk perbuatan pelaku yang membakar istrinya.
"Bukan manusia dia itu bang," kata salah seorang warga Anto di lokasi kejadian.
Kekinian pelaku telah ditangkap polisi. Polisi memberikan tindakan tegas dengan menembak kaki N karena diduga melakukan perlawanan.
"Sudah kami tangkap," kata Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Iptu JH Panjaitan, saat dikonfirmasi, Senin (1/2/2021)
Ia lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan untuk mendapat perobatan. Selanjutnya, ia dibawa ke Mapolsek Percut Sei Tuan guna pemeriksaan lebih lanjut.
Kontributor: M Aribowo