Pria Tewas Ditembak OTK di Medan, Keluarga: Dia Sering Bubarkan Judi

Ia berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap para pelaku pembunuhan yang menewaskan suaminya.

Suhardiman
Senin, 29 Maret 2021 | 14:33 WIB
Pria Tewas Ditembak OTK di Medan, Keluarga: Dia Sering Bubarkan Judi
Suasana rumah duka pria tewas ditembak OTK. [Suara.com/M. Aribowo]

SuaraSumut.id - Suasana duka menyelimuti sebuah rumah di Jalan KL Yos Sudarso, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Senin (29/3/2021).

Sanak saudara dan jiran terlihat ramai untuk melayat atas tewasnya M Ridho Gufa (37), pada Minggu (28/3/2021).

Korban tewas ditembak oleh orang tak dikenal (OTK). Saat itu korban berada di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan SPBU Martubung.

Polisi yang mendapat laporan turun ke lokasi dan membawa jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara. Usia diautopsi jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga. Korban kemudian dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) tak jauh dari rumah duka.

Baca Juga:Terduga Teroris di Bekasi Diduga Pemilik Bom dan Bahan Baku Peledak

Keluarga korban korban menyebut, peristiwa tersebut tidak kebetulan karena adanya keributan saat balap liar. Korban juga bukan joki balap liar, melainkan Ketua Remaja Masjid Baiturrahman, yang berada tak jauh dari kediamannya.

"Saat kejadian korban pulang dari Isra Mi'raj di Masjid Baiturrahman. Ada temannya mengajak jaga malam (ronda keliling), ada yang menjemput nonton balap, setelah itu tiba-tiba ditembak," kata abang korban, Rawi (46), Senin (29/3/2021).

Sering Bubarkan Judi yang Meresahkan

Rawi menuturkan, korban sering menggerakkan warga sekitar yang resah untuk membubarkan lokasi perjudian.

"Almarhum ini ketua remaja masjid, jadi untuk menghindari ada judi dingdong, tembak ikan, dia buat gerakan anti dingdong remaja masjid sama warga sepakat untuk memusnahkan itu," katanya.

Baca Juga:5 Cara Menghilangkan Jerawat Membandel, Mudah dan Alami

Namun demikian, Rawi tidak mengetahui persis apakah korban tewas terkait dengan tindakannya yang sering membubarkan perjudian.

"Tapi apakah karena itu saya gak tau," ungkapnya.

Sementara itu, istri korban Yulia (33) mengatakan suaminya bukan merupakan joki balap liar.

"Itu 20 tahun yang lalu memang dia joki, sekarang sudah gak, sudah tobat," kata Yulia.

Sesaat sebelum kejadian, kata Yulia, ada temannya berinisial A yang menjemputnya saat jaga malam.

"Diajak nonton balap liar, sampai sana kemudian ditembak diduga dari jarak dekat," jelasnya.

Disinggung apakah sebelumnya korban pernah mendapat ancaman, sang istri mengaku ada sejumlah orang yang memperingatkannya agar tidak mengusik perjudian di kawasan sekitar rumahnya.

"Tapi gak sampai diancam, hanya dibilangi saja," imbuh Yulia.

Ia mengatakan, korban merupakan orang yang periang, sayang keluarga, dan aktif membantu masyarakat sekitar.

"Sehari-harinya suami saya kerja bantu jualan di depan. Kedepannya dia rencana mau buka bengkel, doorsmer sama anak remaja masjid," ucap Yulia.

Ia berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap para pelaku pembunuhan yang menewaskan suaminya.

"Segitu gampang nya dia menghilangkan nyawa orang," tukasnya.

Sebelumnya, korban ditembak oleh orang tak dikenal (OTK). Korban tewas dengan luka tembak pada bagian kepala belakang tembus kekening kepala bagian.

Peristiwa terjadi di Jalan Yos Sudarso KM 13, Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di depan SPBU Martubung Kel.Besar, Kec.Medan Labuhan, Minggu (28/3/2021) dinihari.

Demikian dikatakan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Minggu (28/3/2021).

Menurut keterangan para saksi, korban saat itu sedang berada di lokasi balapan liar bersama rekan-rekannya. Tiba-tiba terdengar dua kali letusan senjata api.

"Saksi lalu melihat korban sudah tergeletak di jalan. Korban kemudian dibawa oleh rekan-rekannya ke rumah sakit, namun nyawa Ridho tidak tertolong," kata Hadi.

Polisi yang mendapat laporan turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas mengamankan barang bukti dua unit sepeda motor dan dua selongsong peluru.

"Korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi," ujarnya.

Hadi mengatakan, petugas dari Satreskrim Polres Pelabuhan Belawan masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Petugas juga tengah mencari saksi-saksi lain yang ada di TKP. Polres Pelabuhan Belawan juga berkoordinasi dengan Polda Sumut guna menyelidiki pelaku penembakan," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini