WN Afghanistan Bakar Diri Hidup-hidup di Medan Diduga Karena Depresi

Ia menduga korban nekat melakukan aksi bakar diri karena diduga depresi.

Suhardiman
Selasa, 30 November 2021 | 13:41 WIB
WN Afghanistan Bakar Diri Hidup-hidup di Medan Diduga Karena Depresi
Lokasi para pengungsi WN Afghanistan menginap di Medan. [Suara.com/ M. Aribowo]

SuaraSumut.id - Peristiwa mengerikan terjadi di depan gedung di Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (30/11/2021).

Seorang pengungsi warga negara (WN) Afghanistan membakar dirinya hidup-hidup di depan pintu masuk gedung yang di dalamnya terdapat kantor UNHCR.

Petugas keamanan yang melihat kejadian itu langsung bertindak memadamkan api yang menjilati sekujur tubuh korban Ahmad Shah (22) menggunakan racun api.

Korban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Medan karena kondisinya disebut sangat parah.

Baca Juga:Kenaikan Harga Minyak Goreng Sulitkan Masyarakat, BPKN Minta Pemerintah Bergerak

"Kejadian sekitar pukul 10. 00 WIB," kata salah seorang pengungsi asal Afghanistan, M Zuma kepada SuaraSumut.id.

Ia mengaku, sejumlah imigran lain sempat memergoki aksi nekat korban yang telah menyiramkan bensin ke sekujur tubuhnya. Korban sempat dibujuk oleh teman-temannya untuk tidak membakar diri.

"Dia pegang mancis di tangan kanan dan kiri, kawan-kawan saya mau menangkapnya, dia (korban) bilang jangan dekat, jangan dekat" kata Zuma.

Namun, upaya untuk mencegah korban membakar dirinya sia-sia. Korban menantikan mancis dan langsung menyulut api di tubuhnya.

Api membakar sekujut tubuh korban selama 30 detik. Ia terlihat kesakitan, melompat-lompat sambil menggerakkan tangannya. Sementara, warga lain yang berada di sana langsung histeris heboh.

Baca Juga:Tata Cara Mengerjakan Salat dan Doa Tahajud Lengkap dengan Latinnya

Nyala api padam setelah pihak keamanan menyemprotkan racun api ke sekujur tubuh korban. Dia pun dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Kondisi luka bakar 75 persen," kata Zuma.

Depresi Hidup Tak Jelas

Ia menduga korban nekat melakukan aksi bakar diri karena diduga depresi.

"Dari tahun 2015 ia diduga mengalami stres, depresi," ujarnya.

"Dia diduga depresi sejak masuk negara sini, pernah potong alat kelaminnya, mengalami hidup ketidakjelasan selama enam tahun," sambungnya.

Pengungsi asal Afghanistan berharap kepada Pemerintah Republik Indonesia agar segera mencari solusi terbaik terhadap mereka.

Sementara itu, Ale pengungsi asal Afghanistan mengaku sudah sangat lelah berada di Indonesia.

"Kami gak mau lagi disini, kami seperti hewan hanya bisa makan tidur. Kami sangat suka disini (Medan), tapi bukan kayak gini, kami perlu bekerja, berpergian juga tidak boleh," katanya.

Meski sudah dua pekan lebih lamanya tidur di depan gedung kantor UNHCR yang berada di pinggiran Jalan Imam Bonjol, tidak ada satupun perwakilan UNHCR yang menjumpai mereka.

"Kami sudah seperti hewan disini, kawan kami ada yang stres, sampai bunuh diri, ada 14 kawan kami bunuh diri di Medan," tukasnya.

Kapolsek Medan Baru AKP Teuku Fathir Mustafa kepada SuaraSumut.id membenarkan adanya seorang pria yang bakar diri.

"Sekarang korban sedang menjalani perawatan di rumah sakit, motifnya mengapa bakar diri belum dapat kita pastikan," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini