SuaraSumut.id - Polda Sumut memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan penyuntikan vaksin kosong ke anak SD di Medan. Hal ini dilakukan guna penyelidikan lebih mendalam.
"Saat ini ada 13 saksi yang diperiksa, termasuk siswi SD yang menjadi korban vaksin kosong," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, melansir Antara, Selasa (25/1/2022).
Kekinian polisi masih melakukan pengembangan dan pendalaman kasus itu. Penyidik juga mengaudit jumlah vaksin, vaksin yang digunakan, pencapaian vaksinasi (target) dan lainnya dengan melibatkan Dinas Kesehatan Sumut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut dan saksi ahli.
"Mengenai motif menyuntikkan vaksin kosong kepada ke siswi itu masih dalam penyidikan. Kasus vaksinasi kosong ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," jelasnya.
Baca Juga:Dipindah dari Bali ke Jakarta, Wagub DKI: Sekalipun Ada Varian Omicron Tak Ganggu Pelaksanaan G20
Sebelumnya, Polda Sumut memeriksa tenaga kesehatan (nakes) diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada dua siswi SD di Labuhandeli yang videonya viral di media sosial (medsos).
Polda Sumut merespon cepat dan mendalami rekaman video yang viral serta memeriksa pihak-pihak terkait.
Saat ini Polda Sumut tengah memeriksa vaksinator G dan petugas aplus yakni W. Keduanya merupakan tenaga kesehatan di Rumah Sakit (RS) Delima Martubung dan juga akan terus mendalami dengan meminta keterangan saksi ahli.