SuaraSumut.id - Seekor gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) mati di Kabupaten Aceh Besar, karena infeksi sistemik akibat luka tidak terobati.
Sebelumnya, gajah betina itu ditemukan dalam keadaan lemas karena sakit di sekitar gampong (desa) Lamtamot, Kecamatan Seulawah, pada 25 Februari 2022.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan, hasil pemeriksaan diketahui gajah itu diperkirakan berusia kurang lebih 30 tahun.
"Kondisi gajah memprihatinkan, tubuh kurus karena malnutrisi, dan lemah serta ditemukan luka infeksi cukup lama di bagian perut. Dugaan luka akibat terkena tonggak kayu," katanya, melansir Antara, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga:Takut dan Sulit Bersosialisasi? Simak 5 Tips Ini agar Kamu Lebih Berani!
Upaya penanganan medis dilakukan di lokasi dengan memberikan cairan infus, pembersihan luka, pemberian vitamin, antibiotik, serta tindak medis lainnya. Namun, gajah tersebut akhirnya mati pada 27 Februari 2022.
Tim medis BKSDA bersama mitra personel kepolisian, aparat desa, dan masyarakat setempat melakukan nekropsi atau autopsi terhadap gajah yang mati. Hasilnya kematian gajah diduga infeksi luka menjadi media berkembang biak bakteri, sehingga menyebar ke seluruh tubuh.
"Infeksi itu mengganggu sistem metabolisme yang menyebabkan kerusakan organ. Beberapa sampel berupa bagian seperti feses, usus, cairan usus, ginjal, jantung, limpa, hari, paru-paru, dan lidah diambil untuk uji laboratorium," katanya.
Dirinya mengaku tidak ditemukan adanya tanda-tanda yang mencurigakan atai adanya unsur kesengajaan dalam kematian gajah liar itu. Dugaan sementara, kematian gajah sifatnya alami karena sakit.