SuaraSumut.id - Motivator asal Yogyakarta Dimas Prast menilai, profesi petani itu sangat hebat dan keren. Orang-orang tidak tahu bahwa kehebatan profesi petani dapat mengolah dari yang tidak ada menjadi tumbuh hingga sampai menghasilkan.
Demikian dikatakan Dimas saat mengisi kegiatan training petani yang berlangsung di Prapat pada 25 hingga 25 Maret 2022 lalu.
Dimas mengatakan, pandangan orang awam yang mengatakan profesi petani adalah kuno, petani itu orang desa, profesi petani itu tidak memiliki wawasan, adalah pandangan yang salah atau keliru.
"Sebenarnya, profesi petani itu sangat keren. Karena tidak semua orang mampu menjalani proses menjadi seorang petani yang notabene memiliki kehebatan dan keasyikan tersendiri yang dapat menjadi obat bagi kesehatan dan penyembuhan mental," katanya.
Ia mengaku, menggeluti profesi petani tidaklah mudah.
"Untuk menjadi seorang petani yang sukses harus memiliki kepercayaan diri, pengetahuan (wawasan) dan keterampilan serta kesabaran. Agar kebun yang dikelolanya dapat berkembang lebih baik," katanya.
"Sudah saatnya petani nasional, khususnya yang masih milenial untuk membuka diri dalam meningkatkan wawasan, keterampilan dan memanfaatkan kesempatan berkolaborasi dengan berbagai pihak," katanya.
Djuamsyah selaku manajer Kebun Plasma Buatan- PT ISS mengatakan, kemitraan AA dengan petani-petani sudah dilakukan sejak tahun 1987.
"Sejak tahun 2016, pola kemitraan terus dikembangkan dan dilanjutkan dengan petani generasi kedua (G2) atau yang saat ini disebut generasi milenial," katanya.
Baca Juga:5 Pembelajaran yang Bisa Kamu Dapatkan Ketika Ditinggal Menikah, Catat!
Arisman SP, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan yang juga pejabat sementara (Pjs) Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Siak mengaku, kegiatan yang difasilitasi bagi petani sangat lah baik. Karena bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan para petani sawit.
Wilis Efri mewakili KUD Jaya Makmur mengatakan, pelatihan yang diberikan untuk petani sawit sangat bagus.
"Pelatihan yang diberikan sangat sesuai dengan kebutuhan yang petani harapkan, seperti halnya pola kemitraan," tukasnya.