Indonesia Butuh Investasi Rp 28.233 Triliun untuk Capai Transisi Energi Bersih 2060

Jumlah tersebut merupakan tujuh kali lipat dari kebutuhan Nationally Determined Contribution (NDC) 2030 yang sebesar Rp 3.779 triliun.

Suhardiman
Kamis, 09 Juni 2022 | 16:52 WIB
Indonesia Butuh Investasi Rp 28.233 Triliun untuk Capai Transisi Energi Bersih 2060
Indonesia Butuh Investasi Rp 28.233 Triliun untuk Capai Transisi Energi Bersih 2060. [Antara]

SuaraSumut.id - Indonesia membutuhkan investasi Rp 28.233 triliun untuk mencapai target transisi energi bersih pada 2060 atau lebih cepat.

Hal tersebut dikatakan oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Keuangan Joko Tri Haryanto, melansir Antara, Kamis (9/6/2022).

"Total kebutuhan net zero emission (NZE) 2060 itu hampir tujuh kali lipat dibandingkan NDC 2030," katanya.

Jumlah tersebut merupakan tujuh kali lipat dari kebutuhan Nationally Determined Contribution (NDC) 2030 yang sebesar Rp 3.779 triliun.

Baca Juga:Update Covid-19 Indonesia: Kasus Positif Tambah 556 Orang, Kasus Aktif dan Positivity Rate Juga Naik

Untuk itu, pemerintah membutuhkan dukungan pendanaan melalui investasi baik dari sisi downstream, midstream dan upstream agar target NZE 2060 dapat tercapai.

Berdasarkan peran kebutuhan investasi Rp 28.233 triliun tersebut, secara rinci ditujukan untuk sektor agrikultur Rp 1,44 triliun dan kehutanan Rp 70,14 triliun.

Kemudian juga untuk energi dan transportasi Rp 26.601 triliun, Industrial Process and Product Use (IPPU) Rp 730,8 triliun serta limbah Rp 828,83 triliun.

Sedangkan kebutuhan NDC 2030 sebesar Rp 3.779 triliun meliputi sektor agrikultur Rp 4,04 triliun, kehutanan Rp93,28 triliun, energi dan transportasi Rp 3.500 triliun, IPPU Rp 0,92 triliun serta limbah Rp 185,27 triliun.

Investasi baik dari sisi downstream, midstream dan upstream sangat dibutuhkan mengingat kapasitas pendanaan dari pemerintah sangat terbatas.

Baca Juga:Lagi, Wisatawan Ditarik Monyet saat Akan Selfie di Kebun Binatang

Pemerintah telah melakukan penandaan anggaran mitigasi dan adaptasi perubahan iklim atau climate budget tagging melalui anggaran pendapatan belanja (APBN) sejak 2016.

Upaya pemerintah melalui climate budget tagging hanya mampu memenuhi 34 persen dari 100 persen kebutuhan setiap tahun sehingga terdapat gap mencapai 66 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini