SuaraSumut.id - Setiap Anda perlu memahami pentingnya perlindungan data dan keamanan data pribadi saat memakai media sosial.
Berikut enam tips yang bisa diterapkan agar data pribadi bisa terhindar dari potensi pembobolan atau pencurian data.
Langkah pertama membedakan alamat surel (surat elektronik) untuk media sosial dan layanan perbankan.
"Gunakan alamat email untuk tujuannya masing-masing, misalnya menggunakan alamat email yang berbeda antara kebutuhan transaksi dan media sosial," kata Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra melansir Antara, Rabu (10/8/2022).
Baca Juga:Klarifikasi Rizky Billar usai Tak Terima Dituding Numpang Hidup ke Lesti Kejora
Pengguna media sosial juga harus secara berkala mengubah kata sandi jejaring sosialnya sehingga tidak mudah ditebak oleh pencuri data.
Meski terkesan sederhana, mengganti kata sandi secara berkala merupakan salah satu cara paling ampun dalam menjaga data pribadi agar tidak mudah dicuri.
Ketiga, jangan asal mengklik tautan mencurigakan. Di media sosial banyak beredar informasi-informasi yang perlu kita cek ulang kebenarannya, dan jangan sembarang tergoda oleh tautan-tautan yang sebenarnya mencurigakan.
Hal ini untuk menghindari serangan phising yang meretas informasi seperti data akun dan data pribadi lainnya.
Keempat, pastikan anda mengenali fitur-fitur pengaman aplikasi dan memanfaatkannya. Di dalam aplikasi media sosial sebenarnya sudah ada berbagai fitur keamanan yang disediakan, seperti Two Factor Authentication (2FA), One Time Password (OTP), End-to-end encryption, setelan privasi, peringatan masuk akun, dan lainnya. Kenali dan aktifkan fitur-fitur tersebut untuk menambah keamanan saat bersosial media.
Baca Juga:Anaknya yang Balita Ada saat Rumah Digeledah Timsus, Istri Ferdy Sambo Syok Nangis di Kamar
Kelima, berhati-hati saat memanfaatkan aplikasi Virtual Private Network (VPN). Terutama untuk pengguna VPN tak berbayar, anda perlu berhati-hati karena kemungkinan data-data pribadi yang ada di dalam perangkat kita dicuri oleh penjahat siber.
Potensi infeksi malware juga bisa menyusupi VPN tak berbayar, oleh karena itu sebisa mungkin jika mengakses layanan jejaring sosial ataupun keuangan lebih baik tidak menggunakan VPN.
Terakhir, jangan pernah membagikan informasi-informasi penting di media sosial.
Informasi-informasi penting itu kadang secara tidak sadar ternyata dibagikan langsung oleh pengguna media sosial sehingga korban pencurian data sebenarnya secara tidak langsung membuka kelemahannya sendiri.
Misalnya foto tiket atau paspor, foto bukti vaksinasi, foto KTP, bahkan informasi terkait nomor ponsel pribadi kadang secara sembarang diunggah ke jagat dunia maya lewat media sosial.