Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Aceh Ricuh, Polisi Terluka- Mobil Dirusak

Sejumlah papan bunga yang berada di depan gedung dirusak dan dibakar. Bahkan polisi juga dilempari batu.

Suhardiman
Rabu, 07 September 2022 | 16:57 WIB
Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Aceh Ricuh, Polisi Terluka- Mobil Dirusak
Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Aceh Ricuh. [Antara]

SuaraSumut.id - Aksi demo mahasiswa UIN Ar-raniry Banda Aceh menolak kenaikan harga BBM ricuh. Aksi mahasiswa itu berlangsung di depan gedung DPR Aceh, Rabu (7/9/2022).

Sejumlah papan bunga yang berada di depan gedung dirusak dan dibakar. Bahkan polisi juga dilempari batu.

Saat tiba di depan gedung DPRA, para mahasiswa langsung melakukan aksi dorong-dorong pagar.

Polisi yang bertugas menjaga keamanan pun menembakkan gas air mata. Setelah itu, mahasiswa melemparkan batu ke arah petugas.

Baca Juga:Tarif Ojol Naik, Kemenhub Jelaskan Besarannya di Tiga Zona

Akibatnya, sejumlah anggota polisi mengalami luka. Dua mobil juga dirusak. Saat ini proses polisi masih terus bersiaga.

Diberitakan, pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari Pertelite, Pertamax dan Solar. Pengumuman disampaikan oleh Presiden Jokowi pada Sabtu (3/9/2022).

Jokowi menyatakan, pengalihan subsidi BBM bertujuan agar subsidi yang diberikan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran.

Ini isi lengkap pidato Presiden Jokowi dikutip Selebtek dari YouTube Sekretariat Presiden:

Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN.

Baca Juga:Wow! Ternyata Ini Penyebab Foto SIM dan KTP Tidak Boleh Terlihat Gigi

Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus.

Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Mestinya uang negara tersebut harus diproritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu.

Dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit ini. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian. Dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.

Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu, sebesar Rp150 ribu per bulan, dan mulai diberikan bulan September selama empat bulan.

Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan dalam bentuk Bantuan Subsidi Upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu.

Saya juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan dua persen Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp 2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online dan untuk nelayan.

Pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran. Subsidi harus lebih menguntungkan masyarakat yang kurang mampu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini