RSUP Haji Adam Malik Dapat Pasokan Obat Gangguan Ginjal Akut, Jumlah Anak Stunting di Medan 364 Orang

Dirinya meminta orang tua tidak perlu panik berlebihan dalam menyikapi fenomena penyakit gangguan ginjal yang terjadi saat ini.

Suhardiman
Jum'at, 28 Oktober 2022 | 19:47 WIB
RSUP Haji Adam Malik Dapat Pasokan Obat Gangguan Ginjal Akut, Jumlah Anak Stunting di Medan 364 Orang
Ilustrasi gangguan ginjal akut. [Antara]

SuaraSumut.id - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik mendapat pasokan obat Fomepizole. Obat itu dinilai dapat mengatasi keracunan yang diduga menjadi penyebab gangguan ginjal akut.

"Kita mendapat empat vial Fomepizole," kata Sub Koordinator Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak melansir Antara, Jumat (28/10/2022).

Dirinya memastikan hingga saat ini stok obat untuk penanganan kasus gangguan ginjal masih mencukupi.

"Stok obat kita masih mencukupi," katanya.

Dirinya menjelaskan ada 10 anak menjalani perawatan di RSUP Haji Adam Malik karena diduga menderita gangguan ginjal akut.

Baca Juga:Hasil MLBB Piala Presiden Esports 2022: RRQ Hoshi Tendang Rebellion dari Puncak Grup B

Dari jumlah tersebut, kata Rosaria, tujuh di antaranya meninggal dunia. Sementara satu pasien pulang dengan berobat jalan dan dua pasien lainnya sedang dirawat.

"Untuk hasil pemeriksaan sampel urine masih dalam pemeriksaan di Laboratorium Forensik Mabes Polri," ujarnya.

Ia mengaku pasien gangguan ginjal akut pada anak yang mereka tangani umumnya memiliki gejala yang sama, yakni demam, batuk, muntah, diare dan penurunan frekuensi serta volume urine atau kencing,

"Produksi urine pasien meningkat dengan signifikan atau sangat cepat setelah mendapat penanganan, pemeriksaan dan obat-obatan yang diberikan," ungkapnya.

Dirinya meminta orang tua tidak perlu panik berlebihan dalam menyikapi fenomena penyakit gangguan ginjal yang terjadi saat ini.

"Segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila memiliki gejala," jelasnya.

Jumlah anak stunting di Medan 364 orang

Baca Juga:Nasib Leslar Entertainment yang Kabarnya Akan Dibubarkan karena Tidak Ada Pemasukan Setelah Ramai Isu Boikot Leslar

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan Suryadi Panjaitan mengatakan, saat ini jumlah anak stunting di Medan sebanyak 364 orang.

"Wali Kota Medan memerintahkan seluruh pejabat eselon II, III dan para camat menjadi bapak asuh anak stunting. Tentu ini menjadi tanggung jawab kita bersama sesuai dengan amanah yang diberikan agar Kota Medan bebas dari masalah stunting," ujar Suryadi.

Suryadi mengatakan, pengasuhan terhadap anak stunting ini dilakukan dengan cara masing-masing pimpinan OPD memberikan uang tunai Rp 500 ribu setiap bulanya selama 6 bulan ke depan. Uang itu akan digunakan untuk membeli bahan makanan lalu dibagikan kepada seluruh anak stunting.

"Jadi seluruh pimpinan OPD itu akan menyisihkan Rp 500 ribu setiap bulan. Sebagai penanggung Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan. Uang itu akan di gunakan untuk membeli bahan makanan," ungkapnya.

Suryadi berharap dengan adanya program ini menjadi momentum dalam menuntaskan masalah stunting di Kota Medan.

"Kita berharap dapat menuntaskan masalah stunting sehingga taraf kesehatan masyarakat semakin meningkat yang berdampak terhadap kemajuan Kota Medan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini