SuaraSumut.id - Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan bakal memberikan sanksi untuk para siswa yang terlibat penganiayaan dan penculikan terhadap korban MHD (14).
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Bidang Humas MAN 1 Medan, Kurnia Siregar melalui keterangan yang diterima, Senin (27/11/2023). Diduga ada 13 siswa yang terlibat menganiaya MHD, satu diantaranya sudah diamankan pihak kepolisian.
"Jika nanti anak anak (siswa yang terlibat) ini terbukti bersalah maka kita akan kembalikan (diberhentikan) anak-anak ini kepada orang tuanya," katanya.
Namun, kata Kurnia, pihak sekolah tetap akan menempuh mekanisme yang berlaku terkait sanksi terhadap beberapa siswa yang diduga terlibat.
"Setiap siswa itu memiliki poin dari setiap kesalahan yang dilakukannya. Untuk awal kita bina, jika kembali melakukan kesalahan maka kita kembalikan ke orangtuanya," ucapnya.
Kurnia menegaskan jika kesalahan berat yang dilakukan siswa seperti penganiayaan dan perundungan, maka dapat berdampak dengan pemecatan. Selain itu pihak sekolah juga memanggil semua orangtua yang terlibat kasus tersebut.
"Bila (pelanggaran) berat tentu sekolah akan berikan tindakan tegas secara langsung setelah melewati mekanisme tentunya. Makanya ini kita panggil semua orangtua siswa yang diduga terlibat untuk menemui Kepala Sekolah," katanya.
Diberitakan sebelumnya, siswa MAN 1 Medan berinisial MHD diduga dibully dan dianiaya oleh senior dan temannya. Akibatnya, korban mengalami luka pada bagian tangan akibat disundut kunci yang dipanasi.
Korban juga mengalami trauma hingga terpaksa mendapatkan perawatan di rumah sakit. Kabar ini pertama kali muncul setelah kakak korban memposting foto-foto MHD saat menjalani perawatan di akun instagramnya.
Dalam narasinya, kakak korban mengaku jika adiknya sempat diculik para pelaku dari jam 10.00 WIB hingga jam 18.00 WIB petang. Korban juga disiksa oleh para pelaku.
"Telah terjadi pembullyan terhadap adik saya yang bersekolah di MAN 1 Medan, awalnya dia diculik dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore oleh salah satu komplotan yang bernama P****n," tulsinya di instagram @syelinadjasmineee.
Dirinya mengaku pelaku memaksa adiknya untuk memakan lumpur, mengisap sendal, daun dan ranting, serta meminum air ludah.
"Miris??!!! Oh tentu. Tidak sampai disitu, adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dan tangannya dibakar dan diukir dengan api rokok dan kunci yang sudah dipanasi api," ujarnya.
"Total pembully ada 20 orang!! Mohon bantu share ya teman teman, biar tidak ada lagi anak lain di luar sana yang merasakan kekejian oleh anak yang tidlk bermoral dan anak yang sudah merusak mental adik saya," sambungnya.
Kakak korban Syelina Jasmine menjelaskan peristiwa mengerikan yang dialami adiknya terjadi Kamis 23 November 2023.
"Pelakunya diduga kakak senior, alumni," kata saat dihubungi Sabtu (25/11/2023).
Kejadian bermula saat korban dijegat oleh puluhan orang di areal parkir MAN 1 Medan sekitar pukul 10.00 WIB. Para pelaku lalu menuduh korban terlibat penganiayaan terhadap teman mereka.
"Dari situ korban diculik dibawa ke suatu tempat dan dibully dan disiksa," ungkapnya.
Sekitar pukul 18.00 WIB, para pelaku lalu melepaskan korban. Keluarga yang mengetahui kejadian ini langsung mengambil langkah hukum dengan melapor ke Polrestabes Medan.
Laporan ini tertuang dalam nomor STTLP/B/3910/XI/2023/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara tanggal 24 November 2023.