SuaraSumut.id - Gunawan Benjamin, ekonom dari USU menilai pelaksanaan Pemilu 2024 telah menggerakkan perekonomian di Sumatera Utara (Sumut).
Menurut Gunawan, perekonomian di Sumut mengalami peningkatan karena adanya kenaikan konsumsi dan belanja masyarakat.
"Konsumsi dan belanja masyarakat meningkat. Salah satunya terlihat dari peningkatan permintaan di usaha kuliner atau rumah makan yang bisa tiga kali lebih tinggi dari hari normal," kata Gunawan, melansir Antara, Senin (19/2/2024).
Gunawan mengatakan bahwa kenaikan konsumsi dan belanja masyarakat itu tidak lepas dari masifnya peredaran uang saat Pemilu 2024.
Pasalnya, pemilu merekrut banyak pekerja sementara, seperti anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) yang menerima upah dari pemerintah.
Selain itu, para peserta Pemilu 2024 juga menggelontorkan uang untuk membayar jasa saksi dan relawan.
Belum lagi pergerakan uang pada masa kampanye. Di mana para peserta Pemilu 2024 aktif mencetak alat peraga, contohnya baliho, spanduk dan lain-lain.
"Anggaran yang dikeluarkan pemerintah termasuk melalui KPU dan para kontestan membuat ekonomi Sumut menggeliat," ucap Gunawan.
Pemilu 2024 untuk memilih presiden-wakil presiden, anggota DPR RI, DPD, DPRD provinsi serta DPRD kabupaten-kota telah terlaksana pada Rabu 14 Februari 2024.
Jumlah anggota KPPS Pemilu 2024 di Sumut mencapai 321.125 orang dan pengawas TPS 45.875 orang. Adapun honor ketua KPPS dari pemerintah yakni Rp1.200.000 dan anggota Rp1.100.000.
Adapun KPU Sumut menetapkan 10.853.940 pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 yang terdiri dari 5.360.844 laki-laki dan 5.493.096 perempuan.