SuaraSumut.id - Volume sampah harian masyarakat di Kabupaten Aceh Selatan, meningkat hingga 20 persen di bulan Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
"Peningkatan produksi sampah pada bulan puasa merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahunnya," kata Teuku Masrizar, Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan, melansir Antara, Selasa (19/3/2024).
Pada hari biasa, kata Masrizar, volume sampah mencapai 10 ton per hari. Namun, pada bulan puasa volume sampah meningkat menjadi 12 ton per hari.
Teuku Masrizar menjelaskan bahwa sebagian besar sampah tersebut merupakan sampah organik dari rumah tangga, seperti sisa-sisa makanan. Sampah dari perkantoran, baik pemerintahan maupun swasta, relatif tidak mengalami peningkatan.
"Sampah organik ini mudah terurai dan umumnya kami gunakan sebagai bahan baku kompos atau pupuk alami," ungkapnya.
Pemerintah daerah terus berupaya untuk mengurangi volume sampah dengan mengajak masyarakat untuk memilah sampah organik dan non-organik.
Sampah organik dapat diolah menjadi kompos atau pupuk, sedangkan sampah non-organik seperti plastik, kardus, dan lainnya dapat dijual untuk diolah kembali.
"Banyak keuntungan memilah sampah. Sampah rumah tangga memiliki nilai ekonomis apabila dipilah. Selain mengurangi volume sampah, pemilahan sampah juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.