Viral Aksi Warga Labuhanbatu Kubur Diri Tolak Pabrik Kelapa Sawit: Kami Melawan Sampai Mati

Warga Kelurahan Pulo Padang, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), menggelar aksi unjuk rasa menolak beroperasinya pabrik kelapa sawit.

Riki Chandra
Jum'at, 17 Mei 2024 | 18:34 WIB
Viral Aksi Warga Labuhanbatu Kubur Diri Tolak Pabrik Kelapa Sawit: Kami Melawan Sampai Mati
Tangkapan layar aksi unjuk rasa kuburkan diri di Labuhanbatu. [Dok.Istimewa]

SuaraSumut.id - Warga Kelurahan Pulo Padang, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), menggelar aksi unjuk rasa menolak beroperasinya pabrik kelapa sawit dengan cara menguburkan diri ke dalam tanah.

Aksi warga menguburkan diri menolak beroperasinya pabrik kelapa sawit ini menjadi viral di media sosial. Dilihat dari unggahan video akun TikTok @jangankepoo310, Jumat (17/5/2024), terlihat seorang pria menguburkan tubuhnya dari badan hingga kaki.

Pria tersebut menguburkan hampir seluruh bagian tubuhnya dan hanya menyisakan bagian kepalanya. Di atas tanah yang dikubur juga terlihat kembang bunga.

Dalam video juga terlihat nisan kayu, persis di dekat kepala pria tersebut. Tampak juga wanita menangis lalu mengambil topi dari kepala pria yang mengorbankan diri dengan aksi menguburkan diri ini.

"Kami melawan sampai mati," tulis pernyataan di atas kertas kardus di belakang pria yang dikubur tersebut.

Dalam narasinya pengunggah video menyampaikan kalau aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan warga terhadap keberadaan pabrik kelapa sawit.

"Rakyat yang merasakan dampak ulah perbuatan kalian, mulai limbah pembuangan, bahkan anak sekolah merasa terganggu atas beroperasinya pabrik yang tanpa ijin, dimana hati nurani kalian," tulisnya.

Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Parlando Napitupulu ketika dikonfirmasi SuaraSumut.id, membenarkan adanya warga yang menggelar aksi unjuk rasa dengan cara menguburkan diri.

"Aksi berupa teatrikal membuat kuburan di lokasi Posko dengan menguburkan rekan mereka sendiri atas nama Zulpan (45) warga kelurahan Pulo Padang dengan posisi tanahnya sebatas leher," ujarnya.

Parlando mengatakan, aksi menguburkan diri dalam keadaan hidup ini memiliki makna sindiran atas keadilan.

"Pesan dari kelompok tersebut sudah matinya keadilan di negara ini, dan korban dari rekan mereka sebagai pahlawan yang dikebumikan," ungkapnya.

Parlando melanjutkan pihaknya sempat menurunkan Tim Kesehatan Polres Labuhan Batu, namun ditolak oleh warga yang menggelar aksi.

"Sampai saat ini situasi Kamtibmas di lokasi Pos Kelompok Masyarakat Penentang Beroperasinya Pabrik pengolahan minyak kelapa Sawit milik PT PPSP dalam keadaan aman dan kondusif," pungkasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini