Harga Bawang Merah dan Putih di Sumut Naik Jelang Idul Adha

salah satu penyebab kenaikan harga karena terhambatnya pengangkutan bawang merah dari Sumatera Barat akibat banjir.

Suhardiman
Senin, 20 Mei 2024 | 13:40 WIB
Harga Bawang Merah dan Putih di Sumut Naik Jelang Idul Adha
Pedagang merapikan bawang putih dagangannya di Pasar Raya Medan Mega Trade Center (MMTC), Deli Serdang, Minggu (19/5/2024). [Antara]

SuaraSumut.id - Harga bawang merah dan bawang putih di Sumatera Utara (Sumut) mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Kenaikan ini melampaui harga acuan penjualan di tingkat konsumen dan bahkan HET yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.

Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata bawang merah di Sumut mencapai Rp 52.460 per kilogram pada Mei 2024, lebih tinggi dari bulan sebelumnya, yakni Rp 50.470 per kilogram.

Nilai tersebut lebih tinggi harga acuan penjualan bawang merah di tingkat konsumen Rp 36.500-Rp 41.500 per kilogram.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag ESDM Sumut Sujatmiko mengatakan, salah satu penyebab kenaikan harga karena terhambatnya pengangkutan bawang merah dari Sumatera Barat akibat banjir.

"Suplai terganggu membuat harga mengalami kenaikan," katanya melansir Antara, Senin (20/5/2024).

Untuk bawang putih, Bapanas mencatat harga rata-ratanya Rp 40.110 per kilogram di Sumut, lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET) Kementerian Perdagangan yakni Rp 32 ribu per kilogram.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut terus memantau dan mengendalikan harga komoditas pangan.

"Kami terus memantau situasi harga setiap hari," ungkapnya.

Saat pihaknya menemukan gejolak yang tidak normal, Pemprov Sumut melakukan pertemuan dengan pihak terkait untuk menemukan solusi.

Selain itu, juga rutin mengadakan rapat dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setiap hari Senin.

"Kami membahas semuanya di sana. Setelah itu, kalau perlu, kami mengambil tindakan misalnya dengan melakukan inspeksi mendadak dari hilir atau pasar baru ke hulu atau produsen," jelasnya.

Kemudian, katanya, cara lain adalah dengan mengadakan gerakan pangan murah. Hal ini dapat mengurangi beban masyarakat sekaligus membantu untuk mengendalikan harga.

Komoditas yang disediakan untuk program itu seperti beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih.

"Sampai sekarang gerakan itu masih kami lakukan. Komoditas yang kami sediakan hasil dari bekerja sama dengan para distributor maupun produsen yang berkenan menjualnya dengan harga lebih murah dari harga pasar," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini