SuaraSumut.id - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Serdang Bedagai (Sergai), Usman Effendi Sitorus, mengaku kecewa dengan keputusan kontroversial wasit Suci Effendy dalam pertandingan antara PS Pemkab Sergai melawan PS Sania Putra di Turnamen Inalum 2025.
Laga yang digelar di Lapangan Utama Tanjung Gading, Jumat (24/1/2025), dinilai telah mencederai semangat sportivitas.
“Saya sangat kecewa. Turnamen sebesar ini seharusnya menjunjung tinggi profesionalisme. Namun, beberapa keputusan wasit sangat tidak masuk akal dan merugikan tim kami,” ujar Usman, didampingi Manajer PS Pemkab Sergai, Darmawan, dikutip Sabtu (25/12/2025).
Salah satu insiden krusial terjadi ketika seorang pemain PS Pemkab Sergai diberikan kartu merah setelah benturan dengan pemain lawan. Menurut Usman, bukti rekaman yang dimiliki menunjukkan bahwa keputusan tersebut tidak adil dan merugikan timnya.
“Kami punya rekaman yang jelas menunjukkan situasi tersebut. Keputusan wasit justru berbanding terbalik dengan fakta di lapangan,” katanya.
Tidak hanya mengkritik wasit, Usman juga mempertanyakan kinerja panitia penyelenggara. Ia menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap Turnamen Inalum untuk menjaga integritas kompetisi.
“Kalau hasil pertandingan sudah ditentukan sebelumnya, buat apa mengundang tim peserta? Kami datang dengan persiapan maksimal untuk bermain secara sportif, bukan untuk dipermainkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Usman menyatakan telah mengumpulkan sejumlah bukti rekaman yang akan dilaporkan ke PSSI dan Asosiasi Kabupaten (Askab). Ia berharap adanya tindakan tegas agar insiden serupa tidak kembali terjadi.
“Turnamen ini memiliki reputasi besar. Jangan sampai tercoreng karena tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Evaluasi menyeluruh sangat diperlukan,” tuturnya.
Menanggapi protes tersebut, Fariz, perwakilan panitia Turnamen Inalum 2025, membantah adanya kecurangan. Ia menegaskan bahwa seluruh pemain telah diverifikasi sesuai aturan yang berlaku.
“Dari hasil verifikasi kami, semua pemain PS Sania Putra sudah memenuhi persyaratan. Jika pihak PS Pemkab Sergai merasa ada pelanggaran, kami terbuka untuk menerima bukti dan klarifikasi,” kata Fariz.
Fariz juga menyatakan bahwa evaluasi pertandingan akan dilakukan oleh pengawas dan pengambil keputusan yang berwenang.
Pertandingan lanjutan grup A ini berakhir dengan kekalahan PS Pemkab Sergai 2-1 dari PS Sania Putra, setelah sejumlah keputusan kontroversial yang mencakup kartu merah untuk pemain dan kartu kuning untuk petugas medis. (antara)