Tiga Bacaan Doa Penglaris dalam Islam

Islam memberikan panduan etis dan praktis dalam berdagang agar aktivitas ini mendatangkan keberkahan, keadilan, dan kesejahteraan.

Suhardiman
Rabu, 23 April 2025 | 12:43 WIB
Tiga Bacaan Doa Penglaris dalam Islam
Ilustrasi - Tiga Bacaan Doa Penglaris dalam Islam. [ChatGPT]

SuaraSumut.id - Berdagang dalam Islam merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan karena merupakan salah satu cara mencari rezeki yang halal dan mulia.

Islam memberikan panduan etis dan praktis dalam berdagang agar aktivitas ini mendatangkan keberkahan, keadilan, dan kesejahteraan.

Di mana Rasulullah SAW bersabda, "Seorang pedagang yang jujur dan amanah akan dibangkitkan bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada pada hari kiamat." (HR. Tirmidzi).

Banyak nabi dan sahabat, seperti Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, dan Umar, yang berprofesi sebagai pedagang. Berdagang dianggap sebagai salah satu cara menghindari meminta-minta atau mengemis dan menjaga martabat diri.

Prinsip-Prinsip Berdagang dalam Islam

- Kebenaran dan Kejujuran: Pedagang wajib jujur dalam menjelaskan kualitas barang, harga, dan tidak menyembunyikan cacat barang. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menipu kami, bukan dari golongan kami." (HR. Muslim).

- Keadilan dalam Transaksi: Tidak boleh menimbun barang (ihtikar) untuk menaikkan harga secara tidak wajar, menipu dalam timbangan, atau memanipulasi pasar.

- Keikhlasan dan Niat Ibadah: Berdagang harus diniatkan untuk mencari rezeki halal, menafkahi keluarga, dan membantu umat, bukan hanya mengejar keuntungan duniawi.

- Menghindari Riba: Transaksi harus bebas dari riba, seperti bunga atau keuntungan yang tidak adil. Contohnya, barter atau kredit harus jelas dan tidak memberatkan.

- Menghindari Barang Haram: Barang yang diperdagangkan harus halal, seperti tidak menjual khamr (minuman keras), daging babi, atau barang curian.

- Akad yang Jelas: Setiap transaksi harus berdasarkan kesepakatan yang jelas (akad) antara penjual dan pembeli, misalnya dalam jual beli (bai’), sewa (ijarah), atau kerja sama (mudharabah).

Berikut tiga bacaan doa penglaris dagangan yang sering diamalkan untuk memohon kelancaran rezeki dan keberkahan dalam berdagang:

Doa Penglaris Dagangan (Umum)

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allahumma ikfini bihalalika ‘an haramika, wa aghnini bifadhlika ‘amman siwak.

Artinya: "Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki yang halal dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu."

Doa Memohon Rezeki yang Berkah

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رِزْقًا طَيِّبًا وَعِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

Allahumma inni as-aluka rizqan thayyiban, wa ‘ilman nafi’an, wa ‘amalan mutaqabbalan.

Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rezeki yang baik, ilmu yang bermanfaat, dan amal yang diterima."

Doa Nabi Sulaiman untuk Kelancaran Rezeki

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Rabbighfirli wahab li mulkan la yanbaghi li-ahadin min ba’di innaka anta al-wahhab.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan (kelancaran rezeki) yang tidak dimiliki oleh seorang pun setelahku. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."

Ilustrasi doa. [Freepik]
Ilustrasi doa - Tiga Bacaan Doa Penglaris dalam Islam. [Freepik]

Bacalah doa-doa ini dengan penuh keyakinan dan keikhlasan setelah salat atau saat memulai aktivitas dagang.

Disarankan untuk memperbanyak istigfar dan sedekah, karena keduanya juga membantu melancarkan rezeki.

Pastikan dagangan dilakukan dengan cara yang halal dan jujur agar doa lebih mudah dikabulkan.

Etika Berdagang

Sikap Ramah dan Sabar: Pedagang dianjurkan melayani pembeli dengan sopan, ramah, dan sabar.

Memberi Keringanan: Rasulullah SAW menganjurkan untuk memberikan keringanan kepada pembeli yang kesulitan, misalnya dengan memberikan diskon atau tenggat pembayaran.

Sedekah dan Zakat: Keuntungan dagang sebaiknya digunakan untuk bersedekah dan membayar zakat (2,5% dari keuntungan setelah setahun), sebagai wujud syukur dan pembersih harta.

Menghindari Sumpah Palsu: Tidak boleh bersumpah atas nama Allah untuk meyakinkan pembeli jika itu bohong, karena ini merusak kepercayaan dan mendatangkan dosa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini