SuaraSumut.id - BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem di wilayah Sumatera Utara (Sumut) untuk besok hari, Sabtu, 17 Mei 2025.
Sejumlah wilayah di Sumut diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, bahkan berpotensi disertai petir dan angin kencang yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
Prakirawan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Putri Diana, mengatakan bahwa cuaca ekstrem di Sumatera Utara perlu diwaspadai sejak pagi hari.
Cuaca cerah berawan diperkirakan terjadi di beberapa wilayah, namun hujan ringan hingga sedang berpotensi turun di Kabupaten Asahan, Labuhan Batu, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, Langkat, Nias Barat, Nias Utara, Nias Selatan, dan Padanglawas Utara.
![Sinopsis gelombang laut di wilayah perairan Sumatera Utara dari tanggal 17 hingga 19 Mei 2025. [Dok. Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/16/13149-bmkg.jpg)
Memasuki siang hingga sore hari, intensitas hujan diprediksi meningkat. Hampir seluruh wilayah Sumatera Utara diguyur hujan, dengan intensitas ringan di sebagian besar kabupaten/kota, serta hujan sedang diprakirakan terjadi di Deli Serdang, Gunungsitoli, Langkat, Nias, Toba, Simalungun, hingga Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara.
“Waspadai potensi cuaca ekstrem di Sumatera Utara, khususnya hujan disertai petir dan angin kencang di kawasan lereng timur, lereng barat, pegunungan dan pantai barat. Kondisi ini berisiko memicu banjir dan longsor,” ujar Putri Diana, Jumat (16/5/2025).
Malam harinya, kondisi langit diprediksi berawan, namun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tetap berpotensi mengguyur wilayah Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Padang Lawas, dan Padanglawas Utara.
BMKG juga melaporkan bahwa suhu udara di wilayah ini berkisar antara 15 hingga 33 derajat Celcius, dengan kelembaban relatif tinggi, yakni 74 hingga 99 persen.
Sementara itu, angin bertiup dari arah Selatan hingga Barat Laut dengan kecepatan rata-rata 11 km per jam.
Di sisi lain, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Belawan juga mengingatkan masyarakat pesisir dan nelayan untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan Sumatera Utara.
Gelombang laut berpotensi mencapai ketinggian hingga 2,5 meter, berlaku dari tanggal 17 hingga 19 Mei 2025.
Menurut Prakirawan Christen Novena, potensi gelombang tinggi diprediksi terjadi di beberapa titik penting, antara lain Perairan Barat Kepulauan Nias, Perairan Timur Kepulauan Nias, Perairan Barat Kepulauan Batu, Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias, dan Perairan Barat Sumatera Utara.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara cenderung bergerak dari Tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan antara 4–20 knot.
Di bagian selatan, angin bergerak dari Timur Laut hingga Tenggara dengan kecepatan antara 6–25 knot. Kecepatan angin tertinggi tercatat di Samudera Hindia Barat Aceh, Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Timur, serta Laut Arafuru.
Dalam kondisi ini, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, instansi kebencanaan, serta masyarakat.