SuaraSumut.id - Profesi merupakan jenis pekerjaan atau pekerjaan khusus yang memerlukan keahlian, pendidikan, dan pelatihan khusus yang terstruktur, serta biasanya memiliki standar etik dan kode perilaku tertentu yang harus dipatuhi oleh para pelakunya.
Profesi sering kali diidentikkan dengan pekerjaan yang membutuhkan kompetensi khusus dan dianggap sebagai suatu panggilan atau karier yang serius, seperti dokter, guru, insinyur, atau pengacara.
Profesi dan kesejahteraan pekerja memiliki hubungan yang sangat erat dalam dunia kerja. Kesejahteraan pekerja mencakup kondisi fisik, mental, sosial, dan finansial yang membuat pekerja merasa nyaman, aman, dan termotivasi dalam menjalankan tugasnya.
Profesi yang memberikan tuntutan pekerjaan tinggi dapat memengaruhi kesejahteraan pekerja, baik secara positif maupun negatif, tergantung dukungan sosial dan lingkungan kerja yang ada.
Pekerjaan yang memenuhi aspek kebutuhan fisik, mental, sosial, dan finansial dengan dukungan lingkungan dan kebijakan perusahaan yang kondusif akan meningkatkan kesejahteraan pekerja dan produktivitasnya secara keseluruhan.
Beberapa profesi di Indonesia dikenal sangat dibutuhkan oleh industri, namun minim peminat karena berbagai faktor seperti kurangnya eksposur, dianggap tidak populer, butuh keahlian khusus, atau stigma tertentu.
Berikut adalah daftar profesi yang masuk kategori tersebut:
1. Teknisi Alat Berat
- Berperan pada perawatan dan pengoperasian mesin besar seperti excavator, bulldozer, dan crane.
- Sering dianggap terlalu "lapangan" padahal gajinya menjanjikan, serta peluang kerja sangat besar seiring pembangunan infrastruktur.
2. Petugas Pengelola Limbah
- Bertugas menangani dan mengelola limbah industri, medis, maupun rumah tangga.
- Profesi ini penting dalam menjaga lingkungan dan kesehatan, tapi sering dipandang kurang “menarik”.
3. Ahli Gizi Klinis
- Dibutuhkan di rumah sakit dan klinik, namun jumlah tenaga ahli masih jauh dari kebutuhan nasional.
- Profesi ini memerlukan latar pendidikan khusus serta konsistensi dalam pengembangan ilmu.
4. Programmer Sistem Legacy
- Menguasai bahasa pemrograman dan sistem lama (legacy systems) yang masih digunakan banyak institusi.
- Generasi sekarang lebih tertarik teknologi terbaru, sehingga pekerjaan ini semakin langka peminatnya walau sangat dibutuhkan perusahaan besar.
5. Teknisi Jaringan Fiber Optik
- Dalam era digitalisasi, permintaan teknisi fiber optik melonjak, tapi tenaga ahli terampil di bidang ini masih sedikit.
6. Aktuaris
- Spesialis pengelolaan risiko keuangan untuk asuransi dan keuangan.
- Indonesia masih kekurangan aktuaris profesional meski tuntutan industri meningkat tajam.
7. AI Engineer (Artificial Intelligence Engineer)
- Mengembangkan dan merawat sistem kecerdasan buatan.
- Banyak perusahaan ingin bertransformasi digital, tapi tenaga AI engineer dengan skill tepat di Indonesia masih minim.
8. Manajer Logistik & Sourcing
- Mengelola distribusi, gudang, dan rantai pasok.
- Diperlukan di sektor industri, pertanian, hingga perdagangan internasional, namun ternyata sulit mendapatkan tenaga yang benar-benar memenuhi kualifikasi ini.
9. Web Developer & Data Analyst (Bidang IT)
- Profesi berbasis teknologi seperti Web Developer, Data Analyst, atau Machine Learning Specialist sangat diminati industri, tetapi kekurangan SDM berkualitas tinggi yang benar-benar menguasai teknologi terkini.
10. Manajer Administrasi Rumah Sakit dan Administrasi Kesehatan
- Dibutuhkan seiring pesatnya pertumbuhan fasilitas kesehatan, namun diminati sedikit lulusan karena lebih memilih jurusan kesehatan murni.
Faktor Penyebab Minimnya Peminat:
- Kurangnya eksposur di dunia pendidikan.
- Citra “kurang bergengsi” atau dianggap pekerjaan berat.
- Perlu pelatihan atau skill spesifik yang tidak mudah didapat.
- Banyak pekerjaan membutuhkan sertifikasi atau lisensi khusus.
Jika Anda memilih jalur karier di bidang-bidang tersebut, peluang sukses dan pendapatan tinggi sangat terbuka karena persaingan masih minim dan kebutuhan industri terus meningkat.