Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Sabtu, 25 Juli 2020 | 07:24 WIB
Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar (Dokumen pribadi)

SuaraSumut.id - Terkait adanya kabar 'agama baru' yang menyebut diri mereka sebagai umat 'agama Muslim' di Kabpaten Solok, Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Sumatera Barat menyebut, sebagian pengikutnya sudah kembali bersyahadat.

"Itu persoalan lama. Sudah berbulan-bulan yang lalu. Sebagian pengikutnya juga sudah kembali ke jalan yang benar dan bersyahadat," sebut Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar kepada Covesia.com (jaringan Suara.com) , Jumat (24/7/2020).

Ia menyampaikan, persoalan ini sudah ditangani oleh MUI Kabupaten Solok. Saat ini seluruh aktivitas pengikut 'Agama Muslim' ini juga sudah tidak lagi ada di Kabupaten Solok.

"Soal Agama Muslim ini, sudah selesai. Tidak ada lagi aktivitas mereka di Kabupaten Solok. MUI setempat sudah melakukan pertemuan dengan sebagian pengikut mereka dan bersedia kembali ke ajaran Islam," kata Gusrizal.

Baca Juga: Buronan Interpol Ditangkap di Bali, Sempat Buat Video Porno Bareng Pacar

Menurut Gusrizal, para pengikut kepercayaan ini mayoritas pengikutnya tidak memahami ajaran dan landasan dasar ajaran tersebut. Rata-rata, hanya sekedar ikut belajar dan ikut-ikutan.

"Kebanyakan, mereka baru mendengar dan ingin tahu apa itu Agama Muslim. Bukan berarti menjadi pengikut atau bagian dari Agama Muslim. Rata-rata pengikutnya pun belum paham betul dengan ajaran Agama Muslim dan akhirnya mereka kembali lagi ke ajaran Islam," kata Gusrizal.

Sebelumnya, masyarakat Kabupaten Solok, Sumatera Barat dihebohkan dengan muncul aliran kepercayaan Agama Muslim di Kenagarian Sumani. Agama Muslim ini tidak mempercayai Allah SWT sebagai Tuhan dan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.

Sebagaimana sebelumya dikabarkan, Agama Muslim mempercayai Rabbi sebagai tuhan mereka dan Ibrahim AS sebagai Nabi. Seluruh ajaran Nabi Muhammad tidak diakui. Seperti kewajiban salat, puasa dan haji.

Pengikutnya tidak diwajibkan melaksanakan salat, tetapi wajib mengingat Rabbi. Tidak wajib berpuasa, tetapi menahan hawa nafsu dan berhaji diwakilkan oleh guru.

Baca Juga: Viral Keluarga Pasien Corona Maki-maki Dokter, Ini Respons RS Marta Friska

Load More