Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 30 Juli 2020 | 20:37 WIB
Sejumlah anak sedang bermain di lokasi banjir yang terjadi di dua gampong atau desa, Kecamatan Indera Makmur, Aceh Timur, Rabu (29/7/2020). [ANTARA/ HO-BPBD Aceh Timur]

SuaraSumut.id - Banjir bandang menerjang Desa Gumpang Lempuh, Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyampaikan, hujan dengan intensitas tinggi jadi penyebab banjir di dataran tinggi tersebut.

"Bencana banjir bandang terjadi dua kali pada Senin (27/7/2020), dan Rabu (29/7/2020) dini hari sekitar pukul 01.07 WIB di Gumpang Lempuh, Gayo Lues," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Kamis (30/7/2020).

Akibatnya, 12 unit rumah rusak di antaranya sembilan unit mengalami rusak sedang, dan tiga unit rusak berat. TDua rumah ibadah, masing-masing satu masjid dan mushala juga terendam air serta tertimbun material terbawa banjir. Akses jalan juga tertutup akibat tergerusnya badan jalan yang menghubungkan desa tetangga di wilayah Gumpang Lempu. Selain itu, lahan persawahan dan tanaman jangung total seluas 12 hektare rusak berat akibat terendam air serta material banjir.

"Ada 17 kepala keluarga terdampak banjir, termasuk yang rumahnya mengalami rusak sedang dan berat. Kalau jumlah jiwa, hingga kini masih terus di data BPBD Gayo Lues" katanya, melansir Antara.

Baca Juga: Pasca Banjir Bandang, Distribusi Minyak dan Gas di Luwu Utara Membaik

Kekinian, ia memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di wilayah dikelilingi kawasan ekosistem Leuser tersebut. Wilayah itu merupakan hutan terluas di kawasan Asia Tenggara dengan beragam flora dan fauna.

"Kemarin siang sekitar pukul 15.00 WIB, banjir perlahan-lahan mulai surut. Dan warga korban terdampak, mulai bersihkan rumah mereka dari berbagai material," tutur Sunawardi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pusat tekanan rendah dari Asia masih berpotensi menimbulkan hujan lebat dalam beberapa hari ke depan di sejumlah wilayah di Aceh.

"Ada tekanan rendah di Asia, sehingga massa udara di Samudera Hindia itu bergerak. Sampai di Aceh, membelok. Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga pekan ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Metrologi Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria Ahmad.

Hasil analisa pihaknya berdasarkan radar cuaca setempat, ia menambahkan, wilayah barat-selatan di provinsi paling barat Indonesia merupakan daerah yang paling berpeluang dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Terlebih di daerah wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Tengah di wilayah tengah, dan Aceh Tamiang di wilayah pesisir timur.

Baca Juga: Ribuan Anak di Kuansing Alami Gagal Pertumbuhan, Diduga Gizi Buruk

Load More