SuaraSumut.id - Video soal warga yang tak memakai masker dimasukkan ke dalam peti mati beredar di media sosial.
Seperti yang diposting oleh akun Instagram @warung_jurnalis, Kamis (3/9/2020).
Dalam postingan disebut, razia tertib makser dilaksanakan di Jalan Raya Kalisari, tepatnya pertigaan Gentong, Jakarta Timur, Kamis (3/9/2020).
Pilihan sanksi bagi pelanggar selain kerja bakti dan denda Rp250 ribu, yakni merenung di dpeti mati bagi pelanggar.
Baca Juga: Aniaya Teman Wanita Hingga Kritis, Pria Ini Diciduk Polisi
Wakil Camat Pasar Rebo, Santoso mengatakan, demi memutus penyebaran Covid-19 di Pasar Rebo, pilihan sanksi renungan peti mati diterapkan guna menyadarkan kepada masyarakat bahwa Covid-19 sangat berbahaya.
"Sanksi merenung di lokasi peti mati tujuannya menyadarkan kita semua bahwa Covid-19 sangat berbahaya. Mereka merenung dan menyadarkan harus tertib terhadap 3M atau akan berakhir di sebuah peti mati," kata Susanto seperti ditulis dalam postingan tersebut.
Sampai saat ini pelanggar yang terjaring dalam razia masker berjumlah tujuh orang. Mereka yang memilih sanksi untuk masuk peti mati ada tiga orang.
Peti yang digunakan untuk merenung hanya satu. Namun, ada peti mati lain yang digunakan sebagai simbol untuk mengingatkan orang yang melewati lokasi ini.
Santoso mengaku, aturan tersebut masih dalam tahap sosialisasi, nantinya akan ada evaluasi juga.
Baca Juga: Wisudawan Ngamuk Gegara Ibu Dilarang Naik Panggung, Videonya Viral
"Kita lihat hasilnya dulu. Kita lakukan evaluasi dari hasil yang kita laksanakan ini. Ini berlakunya masih tentatif, ujar dia.
Santoso berharap agar penindakan ini dapat membuat masyarakat jera. Sehingga masyarakat tetap mematuhi 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Abdul Syukur, salah seorang pelanggar mengaku, memilih sanksi masuk ke dalam peti mati.
"Untuk mempersingkat waktu saya memilih sanksi ini. Karena kan saya lagi antar barang. Terus yang kedua pilihannya kan bayar, ya saya baru dateng belum ada uang," ujar dia.
Sebenarnya ia berat melakukan sanksi ini, namun tetap lakukan agar menjadi contoh kepada masyarakat selalu tetap menggunakan masker.
"Saya juga berat di sini, di peti mati. Tapi enggak apa-apa supaya contoh ke yang lain biar enggak ngalamin yang sama. Yang lain biar kapok istilahnya jangan sampai melanggar," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Diskursus Pidana Mati: Antara Efek Jera dan Dampak Hak Asasi Manusia
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Seorang PNS di China Dijatuhi Hukuman Mati karena Bocorkan Rahasia Negara
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Kabur ke Taput, Pembunuh Wanita Pemilik Kos di Medan Akhirnya Diringkus
-
Program PSR Jadi Andalan Pemerintah Dorong Peningkatan Produksi Sawit
-
Penikaman di Sekolah di China, 8 Tewas dan 17 Luka-luka
-
Kedipkan Mata ke Istri Orang, Pria di Aceh Tewas Dibacok-Digorok
-
Antisipasi Tingginya Hujan, KAI Sumut Siapkan AMUS