Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 04 September 2020 | 17:24 WIB
Sejumlah pemuda yang mengaku tergabung dalam Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang atau PPMM mendatangi Gedung Bareskrim Polri, Jumat (4/9/2020). [Suara.com/Muhammad Yasir]]

SuaraSumut.id - Sejumlah pemuda mendatangi Gedung Bareskrim Polri, Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2020).

Kedatangan mereka yang mengaku tergabung dalam Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang (PPMM) untuk melaporkan Puan Maharani.

Pelaporan dilakukan atas penyataan Ketua Bidang Politik tersebut yang dinilai menghina masyarakat Minang.

Pantauan Suara.com, rombongan pelapor tersebut tiba di lokasi sekitar pukul 14.56 WIB. Mereka tampak kompak mengenakan kaos warna hitam bertuliskan 'Sumatera Barat PDI-P (Provinsi Daerah Istimewa Pancasila) Jangan Ragukan Sumatera Barat Dalam Menjaga Pancasila'.

Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Muara Enim Aries HB Segera Disidang

Ketua PPMM, David mengatakan, laporan yang dibuat sebagai langkah hukum yang diambilnya sebagai bagian dari warga negara.

"Jadi kita di sini melakukan upaya-upaya hukum sebagai warga negara yang baik kita lapor ke Bareskrim," kata David.

David selaku pihak pelapor mempersangkakan Puan dengan Pasal 310, 311, 27 ayat 3 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Pasal 14,15 KUHP Nomor 1 Tahun 1946.

Ia juga turut membawa sejumlah barang bukti untuk memperkuat isi laporan, seperti flashdisk berisi rekaman suara pernyataan Puan, tangkapan layar pernyataan Puan di beberapa media serta lampiran lainnya.

David mengatakan, pihaknya tidak menutup hati apabila nantinya Puan menyampaikan permohonan maaf. Sebab, ia mengklaim bahwa masyarakat Minang merupakan masyarakat yang pemaaf.

Baca Juga: Naik Vespa, Bobby Nasution-Aulia Rahman Daftar ke KPU Medan

"Kalau saya permintaan maaf kepada media itu emang kita harapkan, bangsa minang sekali lagi kita bangsa pemaaf, menjunjung tinggi persaudaraan," pungkasnya.

Dukung Pancasila

Sebelumnya, Puan Maharani mengumumkan rekomendasi partai untuk pemilihan gubernur Sumatera Barat dari rumah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

PDIP mengusung kader Partai Demokrat Mulyadi sebagai calon gubernur Sumatera Barat. Mulyadi akan berpasangan dengan Ali Mukhni yang kini menjabat bupati Padang Pariaman.

Dalam kesempatan tersebut, Puan lantas menyampaikan harapannya agar Provinsi Sumatera Barat dapat menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.

"Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila, bismillahirrohmanirrohim. Merdeka," kata Puan.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan maksud pernyataan Puan yang berharap Sumbar mendukung negara Pancasila.

Ia berdalih, pernyataan Puan itu secara umum ditujukan kepada 42 pasangan calon yang diumumkan PDI Perjuangan pada gelombang V pada Rabu (2/9/2020).

"Yang dimaksudkan mbak Puan dan sebagaimana seluruh kader partai mengingatkan bagaimana Pancasila dibumikan tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi di Jawa Timur, di seluruh wilayah Republik Indonesia, Pancasila harus dibumikan, Ibu Mega begitu kagum dengan Sumbar, demikian juga Mbak Puan," kata Hasto dalam jumpa pers secara virtual.

Hasto menekankan pernyataan Puan bukan dimaksudkan untuk menyinggung orang Sumatera Barat, melainkan dukungan terhadap Pancasila dalam konteks kebudayaan dan nasionalisme.

"Jadi yang dimaksud pembumian Pancasila di Sumbar itu lebih kepada aspek kebudayaan, nasionalisme, juga menyentuh hal-hal di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata dia.

Load More