Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 05 September 2020 | 10:23 WIB
Penampakan kaca jendela redaksi LPM Profesi UNM usai diserang OTK. [Makassarterkini.id]

SuaraSumut.id - Redaksi LPM Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM) diserang orang tak dikenal (OTK). Akibatnya, dua kaca redaksi pecah akibat hantaman batu.

Informasi yang diperoleh, peristiwa terjadi Sabtu (5/9/2020) sekitar pukul 00.30 Wita. Penyerangan diduga karena  pemberitaan yang dibuat oleh tabloid Profesi.

"Kejadian sekitar pukul 00.30 Wita. Kami menduga terkait pemberitaan yang kami buat di tabloid Profesi," kata M.Sauki Maulana, Pemimpin Umum Profesi saat dihubungi Suarasumut.id, Sabtu (5/9/2020).

Ia menjelaskan, awalnya Lembaga Pers Mahasiswa Profesi menerbitkan tabloid edisi 242 spesial jalur mandiri, pada Selasa (2/9/2020).

Baca Juga: Mayat WNA Kanada di Vila Kawasan Nongso Point Negatif COVID-19

Mereka mengangkat isu isu laporan khusus terkait pecahnya internal BEM UNM dan dugaan indikasi kasus korupsi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) UNM.

"Pada 3 September 2020 saya mendapat telepon dari salah satu fungsionaris lembaga kemahasiswaan untuk berjaga-jaga, karena ada kubu yang tidak terima dengan pemberitaan itu," ujarnya.

Pada 5 September 2020 sekira pukul 00.100 Wita, salah satu anggotanya ditelepon oleh seniornya yang menyatakan akan ada penyerangan di Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa Profesi.

"Kebetulan anggota saya itu berada di rumah. Ia lalu menelpon saya terkait kabar tersebut," ungkapnya.

Tak berselang lama, terdengar suara motor berhenti di depan redaksi dan disusul dengan lemparan dua batu secara bersamaan.

Baca Juga: Menarik, Sekelompok Remaja Kampung Ini Ubah Sampah Jadi Listrik

"Saat kejadian kami berada di dalam redaksi lagi buat LPJ pleno kepengurusan, sehingga kami tidak tahu siapa pelakunya," katanya.

Pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tamalate untuk mengusut siapa dalang dibalik penyerangan itu.

"Polisi sampai saat ini belum melakukan olah TKP. Batu yang menjadi barang bukti masih ada di sini. Belum berani kami sentuh," pungkasnya.

Load More