Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Selasa, 13 Oktober 2020 | 06:15 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Suara.com/Eko Faizin)

SuaraSumut.id - Satuan Tugas atau Satgas Penanganan COVID-19 Sumatera Utara menyatakan angka kesembuhan COVID-19 di wilayah ini sudah mencapai 76,82 persen, atau sama dengan angka kesembuhan Nasional kekinian.

Dikutip dari kantor berita Antara, keterangan diberikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah saat konferensi pers yang dilakukan secara virtual di Media Centre Satgas Penanganan COVID-19, Senin (12/10/2020).

"Angka kesembuhan tertanggal 11 Oktober 2020 sebesar 76,82 persen meningkat signifikan 6,19 poin dibandingkan minggu sebelumnya 70,63 persen," jelas dr Aris Yudhariansyah.

Perolehan peningkatan angka kesembuhan didapatkan dari jumlah penderita sembuh yang lebih besar dibandingkan penderita konfirmasi baru di Sumatera Utara dalam beberapa minggu terakhir.

"Angka kematian diperoleh sebesar 4,12 persen atau menurun 0,02 poin dibandingkan minggu sebelumnya 4,14 persen," katanya.

Untuk angka COVID-19 aktif tertanggal 11 Oktober 2020 sebesar 2.158 penderita konfirmasi, menurun 536 kasus dibandingkan minggu sebelumnya 2.694 orang.

Dari angka itu, 1.670 penderita konfirmasi melaksanakan isolasi mandiri dan 488 penderita konfirmasi dirawat isolasi di rumah sakit.

Dalam empat pekan terakhir, kata dr Aris Yudhariansyah juga didapatkan adanya perbaikan-perbaikan nilai indikator dalam penanggulangan COVID-19 Sumatera Utara. Jumlah kasus COVID-19 aktif yang terus menurun, angka kesembuhan yang terus meningkat dan angka kematian yang fluktuatif dengan tren menurun.

"Positivity rate dalam 14 hari terakhir tertanggal 9 Oktober 2020 didapatkan 10,97 persen, berada di bawah angka positivity rate Nasional 14,43 persen," ujar dr Aris Yudhariansyah.

Sementara itu, hingga Senin 12 Oktober 2020, Satgas Penanganan COVID-19 merekap ada 11.419 kasus konfirmasi, sembuh 8.881, meninggal 473, serta spesimen 109.373.

"Penderita baru COVID-19 masih didapatkan dimasyarakat, demikian pula penderita COVID-19 yang meninggal masih merenggut saudara-saudara kita. Pandemi COVID-19 belum selesai," pungkasnya. [Antara]

Load More