SuaraSumut.id - Tak dipungkiri, namanya motoran atau mengemudikan sepeda motor terkadang perlu hiburan. Apalagi bila menempuh rute panjang atau perjalanan jauh. Namanya rasa bosan tidak terhindarkan. Headset atau earphones dipasang dan jreng, jreng, jreng, musik jadi teman lewat kuping.
Persoalannya, kesenangan ini mendatangkan masalah. Bahkan berbahaya. Dikutip Suara.com, jaringan SuaraSumut.id, dari Wahana Honda, berikut sederet risiko mengendarai motor sambil mendengarkan musik.
Mari kita simak bersama, risiko mendengarkan musik pakai headset sembari mengoperasikan sepeda motor di jalan raya:
1. Mengurangi tingkat konsentrasi ke jalan raya
Baca Juga: Video Anak Bawa Jenazah Sang Bunda Pakai Keranjang di Atas Sepeda Motor
- Memang bagi sebagian orang, mendengarkan musik selagi berkendara akan membuat tubuh lebih rileks dan fokus di jalan. Namun hal ini tak berlaku pada orang-orang yang mudah terdistorsi konsentrasinya.
- Alih-alih membuat lebih fokus pada jalan raya, mendengarkan musik justru membuat kehilangan fokus hingga menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
- Pengendara perlu memahami diri sendiri. Apakah termasuk orang yang mudah terganggu konsentrasinya atau biasa-biasa saja.
2. Risiko tidak mendengar klakson dari pengendara lain
- Bunyi klakson pada kendaraan sering diidentikkan sebagai cara berkomunikasi antarpengendara. Misalnya, ketika ingin menyalip kendaraan yang ada di depan. Bisa menekan klakson untuk memberikan pertanda akan mendahului mereka.
- Jika pengendara di depan Anda mendengarkan suara klakson, biasanya mereka akan sedikit menepi dan membuka jalan.
- Bayangkan jika pengendara di depan menggunakan headset di telinganya. Bunyi klakson mungkin tak akan terdengar oleh mereka. Alhasil, hal ini meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.
3. Kabel headset yang panjang cukup merepotkan
- Salah satu kendala dari penggunaan headset saat berkendara motor adalah kabelnya yang cukup panjang. Jika tidak mengenakannya dengan tepat, bisa mengganggu fokus selama berkendara.
- Bisa saja kabel menyangkut ke lengan atau tangan hingga menyebabkan kehilangan kendali dan keseimbangan.
- Jika sudah demikian, sudah dapat dipastikan risiko paling buruk adalah jatuh dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Berita Terkait
-
Pemudik Sepeda Motor Maki Naik Tahun Ini, Menhub Ungkap Alasannya
-
Jangan Main-Main dengan Gigi Netral di Turunan: Ini Bahayanya!
-
Tandem Madness Merilis Album Konseptual 'Di Antara Riuh & Renung'
-
Ketika Seni Menjadi Musuh Otoritarianisme
-
Tangis Pecah! Jenazah Titiek Puspa Disambut Keluarga di Rumah Duka Pancoran
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
Terkini
-
Dompet Digital Kamu Sepi? Berikut Kumpulan Link Saldo DANA Kaget Gratis Bernilai Ratusan Ribu
-
Kendaraan Polisi Dibakar Pemadat Saat Gerebek Narkoba di Belawan, 7 Orang Ditangkap
-
2 Tersangka Kasus Korupsi Badan Guru Penggerak di Aceh Dicekal ke Luar Negeri
-
Tips Memilih Parfum Lokal Wangi yang Pas Buatmu
-
Kadis Kominfo Sumut Ditahan Terkait Korupsi Pengadaan Software