SuaraSumut.id - Meski hingga saat ini uji vaksin Covid-19 masih terus dilakukan, namun sejumlah pihak yang memroduksi antigen telah memerkirakan harga jualnya.
Salah satu yang kini hangat diperbincangkan adalah vaksin Covid-19 buatan Pfizer yang mengklaim memiliki efektivitas pencegahan hingga 90 persen.
Lantaran itu, masyarakat pun bertanya-tanya harga yang dibanderol untuk mendapatkan vaksin yang dikembangkan Pfizer tersebut.
Meski belum ada keterangan resmi terkait harga jual lantaran vaksin pun masih dalam tahap penelitian. Laman Observer, memerkirakan harga jual vaksin tersebut di angka sekitar $19,50 atau setara Rp 275.000.
Harga tersebut diambil dari nilai kontrak yang ditanda tangani Pfizer, BioNTech, dan penyedia dosis m-RNA BARDA yang mencapai $1,95 juta untuk 100 juta dosis.
Sejumlah vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi lainnya yang tengah diteliti juga sudah diprediksi harga jualnya. Di antaranya:
- Vaksin Johnson&Johnson sekitar $10 atau Rp 145.000 per dosis.
- Vaksin Novavax sekitar $16 atau Rp 225.000 per dosis.
- Vaksin Moderna sekitar $32 atau Rp 450.000 per dosis.
Di Indonesia sendiri, vaksin Covid-19 buatan Sinovac sudah memasuki uji klinis tahap akhir dan diprediksi siap diedarkan tahun depan.
Pada beberapa kesempatan, Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan salah satu kandidat vaksin yang telah berkomitmen dengan pemerintah adalah vaksin buatan perusahaan biofarma China, Sinovac Biotech Ltd yang dibanderol dengan harga sekitar Rp 200 ribu.
"Produksi bulk dari Sinovac kami sudah coba hitung dan tujuannya tetap tidak memberatkan pemerintah. Kisarannya di Rp 200 ribu. Itu masih kisaran ya, mudah-mudahan bisa lebih murah lagi," kata Bambang dalam diskusi dari BNPB, Jakarta, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Uji Vaksin Covid-19 Sinovac di Brasil Distop, Berjalan Mulus di Indonesia
Sementara itu, Direktur Bio Farma Honesti Basyir mengatakan alam penyusunan harga vaksin Covid-19, ada beberapa elemen yang juga harus diperhitungkan selain harga bahan baku dan biaya impor.
Harga bahan baku sudah memiliki standar ketetapan internasional, pun dengan biaya impor yang diregulasi pemerintah.
Namun, ada faktor investasi yang dikeluarkan oleh Bio Farma dalam melakukan uji klinis yang juga dimasukkan dalam penyusunan harga vaksin.
"Untuk penyusunan harga vaksin Covid-19 ini, ada faktor investasi yang kita lakukan, seperti untuk uji klinis," tutur Honesti dalam dalam siaran melalui Youtube Forum Merdeka Barat 9, Rabu (21/10/2020).
Honesti mengatakan untuk distribusi vaksin, Bio Farma akan bekerja sama dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
Pendistribusian vaksin baru bisa dilakukan ketika uji klinis tahap III yang dilakukan Bio Farma selesai.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
4 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Tetap Lembap dan Nyaman Dipakai
-
Trik Mengunci Lipstik agar Lebih Tahan Lama yang Jarang Diketahui
-
5 Skincare Terbaik untuk Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Tetap Sehat dan Nyaman di Usia Senja
-
JPU Tuntut Pidana Mati Dua Kurir 89,6 Kg Sabu di Medan
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat