Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 10 Januari 2021 | 09:38 WIB
Ilustrasi pesawat milik maskapai Sriwijaya Air. [Antara]

SuaraSumut.id - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut,  Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dibuat tahun 1994.

"Pesawat dibuat tahun 1994. Jadi saat ini usianya kurang lebih 25 sampai 26 tahun," kata Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soekanto Tjahjono, Sabtu (9/1/2021) malam.

Namun demikian, usia pesawat seharusnya tidak menjadi pengaruh dengan tragedi tersebut. KNKT akan terus melakukan investigasi.

"Berapa pun umurnya kalau pesawat dirawat sesuai regulasi Dirjen Perhubungan Udara seharusnya tidak ada masalah dan kami sedang kumpulkan data data mengenai pesawat dan kru," ujarnya, dilansir dari Suara.com.

Baca Juga: Warga Pekanbaru Penumpang Sriwijaya Air Mau Ngunduh Mantu di Pontianak

Sebelumnya, Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu (9/1/2021) sore.

Pesawat dengan registrasi PK-CLC rute Jakarta-Pontianak. Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar24 menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT.

Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak

Namun, data Flightradar24 menunjukkan, B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu.

Diketahui, Basarnas terus melakukan pencarian di Kepulauan Seribu sebagai titik duga hilangnya kontak pesawat Sriwijaya Air.

Baca Juga: Sriwijaya Air Jatuh, Keluarga Berharap Mukjizat Kapten Afwan Masih Hidup

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan membenarkan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB pada Sabtu (9/1/2021).

"Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.

Load More