Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 11 Januari 2021 | 07:05 WIB
Petugas melintasi logo perusahaan angkutan udara Sriwijaya dan NAM Air di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

SuaraSumut.id - Nama Paulus Yulius Kollo ada dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh, pada Sabtu (9/1/2021).

Namun, Paulus dan temannya Indra Wibowo selamat dalam insiden itu, dan tiba dengan selamat di Pontianak.

Ia mengatakan, awalnya ia dan lima hendak berangkat dari Makassar menuju Pontianak. Lantaran tidak ada penerbangan langsung, mereka transit di Jakarta.

Karena hanya menggunakan hasil rapid test biasa, mereka tidak diperkenankan melanjutkan penerbangan ke Pontianak.

Baca Juga: Jasa Raharja: Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 Dapat Santunan Rp 50 Juta

Awalnya Paulus sempat protes ke maskapai karena pembatalan keberangkatan itu tidak dilakukan langsung di Makassar.

Setelah berdikusi dengan petugas Sriwijaya Air di Bandara Soekarno- Hatta, keduanya diminta untuk penjadwalan ulang (Reschedule) keberangkatan pada Sabtu (9/1/2021).

"Teman saya empat orang itu berangkat tanggal 5 Januari karena punya hasil swab, dan kami dijadwalkan ulang tanggal 9 kemarin," kata Paulus, Minggu (10/1/2021).

Karena harga swab mahal, akhirnya Paulus dan temannya memutuskan untuk berangkat ke Pontianak menggunakan kapal laut. Ia baru mengetahui insiden kecelakaan tersebut saat ponselnya mendapat sinyal.

"Kapal sudah mau sandar di pelabuhan baru ada sinyal. Saya liat banyak informasi pesawat Sriwijaya Air yang saya batal naik jatuh. Keluarga dan teman-teman telepon tanya kabar, saya jelaskan batal terbang dan pakai kapal laut ke Pontianak," jelasnya.

Baca Juga: H+3 Pencarian Sriwijaya Air Besok, Tim Fokus Evakuasi Korban dan Black Box

Paulus mengatakan, namanya masih tertera dalam manifes pesawat. Pasalnya, saat batal berangkat mereka tidak menginformasikan kepada pihak Sriwijaya Air.

Load More