Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 14 Januari 2021 | 13:45 WIB
Syekh Ali Jaber dan Gus Miftah di podcast Deddy Corbuzier.

SuaraSumut.id - Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (12/1/2021). Ia sempat menjalani perawatan setelah dinyatakan Covid-19. Namun demikian, Syekh Ali Jaber meninggal dalam keadaan negatif Covid-19.

Dalam sebuah ceramahnya, ia sempat mengungkap keinginannya untuk di makamkan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pasalnya, Lombok merupakan tempat Syekh Ali Jaber pertama kali berceramah di Indonesia.

"Saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak lahir di Lombok," ujar Ali Jaber dalam tayangan Youtube channel Sasak Update beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dijuluki Zidane Lombok, Potret Syekh Ali Jaber saat Perkuat Klub Bola NTB

Ia diketahui pernah membela klub sepak bola legendaris NTB, Assabab Ampenan. Banyak masyarakat dan pecinta sepak bola di NTB pernah menyebut sosoknya sebagai 'Zidane Lombok'.

Foto tersebut diunggah akun Twitter @seputarligina yang mendapat repon dari para warganet.

"Foto ini diambil ketika beliau bermain untuk tim Lokal NTB Assabab Ampenan, beliau memakai no punggung 8. Sumber : istimewa," tulis caption unggahan tersebut.

Warganet langsung memberikan sejumlah komentar.

"Dan beliau ingin dimakamkan di Lombok karena anaknya lahir di Lombok dan kakeknya bekas pejuang jaman Jepang," balas @eptra86.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Pernah Ungkap Harapannya untuk Indonesia

Lalu "Klub legend nih, Assabab. Sering ketemu dengan Putra Semanggi Karang Genteng kalau ada turnamen di Mataram," tambah @adypato_.

Serta, "Mirip jersinya Prancis 98," tulis @fachrianantyo.

"Telah Wafat Guru kita, SYEKH ALI JABER (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber)

Load More